Badarawuhi di Desa Penari, Jadi FIlm Pertama Gunakan Kamera IMAX Melejit 9x Lebih Keren dari Bioskop Biasa

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Badarawuhi di Desa Penari: Film Asia Tenggara Pertama Dibuat dengan Kamera IMAX, Kualitas 9 Kali Lebih Baik dari Bioskop Reguler!

BACA JUGA:Joko Anwar Putuskan Fokus pada Siksa Kubur, Tolak Tawaran Hollywood

Badarawuhi di Desa Penari telah menarik perhatian sebagai film horor yang paling dinantikan tahun ini. Namun, inovasi yang paling mencolok adalah penggunaan kamera IMAX, membuatnya menjadi film pertama di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi ini.

Film ini dijadwalkan tayang pada Lebaran mendatang, memberikan pengalaman sinematik yang belum pernah ada sebelumnya.

BACA JUGA:Serial Live Action Lanjutan 'Avatar: The Last Airbender' Musim 2 dan 3, Kini Hadir Eksklusif di Netflix

IMAX, yang merupakan singkatan dari Image Maximum, memberikan standar kualitas tertinggi dalam perfilman. Dibandingkan dengan bioskop reguler, kualitas yang diberikan IMAX adalah 9 kali lebih besar, mirip dengan meningkatnya resolusi saat menonton video di YouTube.

Gambar yang dihasilkan oleh kamera IMAX lebih tajam, tekstur lebih jelas, dan detail seperti cahaya lebih terlihat. Sementara itu, kualitas audio juga meningkat secara signifikan.

BACA JUGA:Kejayaan 'Exhuma' di Box Office Korea dengan Pendapatan Mencapai $58 Juta, Menaklukkan 'Dune 2' dengan Mudah

Proses produksi film Badarawuhi di Desa Penari dimulai dengan keputusan untuk menggunakan kamera IMAX. Kamera IMAX memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kamera sinema standar, termasuk penggunaan film 70 mm dan aspek rasio khusus.

Hal ini membuat pengalaman menonton menjadi lebih intens, dengan gambar yang mengisi layar secara penuh dan kedalaman yang lebih terasa.

BACA JUGA:Demi Perfilman Pontianak, Indra Prawiranegara Rela Tidak Puasa

Para pemain film mengakui bahwa penggunaan kamera IMAX membuat proses syuting menjadi lebih menantang. Mereka harus beradaptasi dengan alur syuting yang lebih kompleks, namun juga merasa bangga bisa berkontribusi dalam pembuatan film yang mengusung inovasi tersebut.

Walau Indonesia masih harus mengejar kualitas produksi Hollywood, keberanian untuk mengadopsi teknologi terbaru dalam pembuatan film merupakan langkah besar menuju kesetaraan.

BACA JUGA:5 Fakta Unik Nicholas Galitzine, Sosok Hayes di Film 'The Idea of You' (2024)

Sumber: