Ancaman Bunuh Diri Gara-gara Mental Health, Gen Z Ingin Adanya Layanan Konsultasi Online

Senin 06-05-2024,09:57 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho

 

“Orang yang punya pengalaman buruk mencari bantuan, itu ke depannya akan sulit sekali diyakinkan untuk mencari bantuan. Jadi kapok,” sambungnya.

 

Ada yang mengeluh mendapat tanggapan yang tidak diharapkan, ada pula yang bahkan tidak bisa tersambung ketika berupaya menghubungi.

 

Meski demikian, ada pula sebagian orang yang mengaku pernah mencoba berkonsultasi melalui layanan SEJIWA.

 

Selain itu, hotline juga bisa menjadi salah satu solusi di tengah terbatasnya layanan kesehatan jiwa di Indonesia.

 

Pada 2010, Kementerian Kesehatan pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri melalui nomor 500-454. Namun pada 2014, layanan itu ditutup dengan alasan jumlah peneleponnya menurun.

 

Into The Light juga pernah menyediakan layanan pencegahan bunuh diri melalui email. Pada 2018, layanan itu juga ditutup.

 

Ketika pandemi Covid-19 yang melanda pada 2020 menyebabkan tingginya tekanan psikologi bagi masyarakat, pemerintah pun meluncurkan layanan SEJIWA melalui nomor 119 ext 8 yang juga dapat dimanfaatkan sebagai saluran pencegahan bunuh diri. 119 sendiri pada dasarnya merupakan layanan kedaruratan yang diluncurkan sejak 2016.

 

Sayangnya, layanan tersebut tidak tersedia selama 24 jam.

Kategori :