PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Ketersediaan layanan hotline pencegahan bunuh diri di Indonesia dinilai “masih belum memadai”, kata peneliti dan relawan yang bergerak di isu ini. Kementerian Kesehatan menyatakan akan “terus berbenah” untuk menghadirkan layanan yang lebih baik.
Sejauh ini, pemerintah Indonesia menyediakan hotline pencegahan bunuh diri melalui layanan SEJIWA pada nomor 119 ext 8. Namun para penyintas yang pernah mencoba menghubungi nomor itu mengaku tidak dapat tersambung atau tidak mendapat respons yang diharapkan.
Sejumlah inisiatif swadaya menghadirkan hotline serupa karena “ada kebutuhan” ruang aman bagi mereka yang berpikiran untuk bunuh diri. Salah satunya dilakukan oleh BISA Helpline. Akan tetapi mereka mengakui bahwa layanan yang sanggup mereka sediakan terbatas.
Peneliti kesehatan mental dari Black Dog Institute Australia, Sandersan Onie, mengatakan bahwa hotline penting meski belum benar-benar teruji efektif mencegah bunuh diri.
BACA JUGA:Krisis Air Bersih di Amerika Selatan, Pemerintah di Bogota Batasi Warga Kota Mandi Maksimal 4 Menit
Dia juga khawatir hotline yang tersedia “setengah-setengah” justru akan membuat orang-orang kecewa dan kapok mencari pertolongan.
“Orang dalam situasi krisis bisa saja berpikir, ‘Saya akan mencoba sekali nih’, dan mereka akan telepon dan ternyata yang menjawab adalah voicemail bahwa nomor itu tidak tersambung,” kata Sandy, sapaan akrabnya.