160.000 Penduduk Mengungsi, Turut Menampung di Gereja untuk Anjing & Kucing

Jumat 10-05-2024,18:54 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho

Marcelo Dutra da Silva, seorang profesor ekologi di Universitas Federal Rio Grande (FURG), menyatakan bahwa mengingat tingkat kerusakan yang sangat besar, penting bagi masyarakat untuk mengubah respons mereka secara drastis saat ini.

 

Sejumlah sekitar 160. 000 individu sedang mengalami pengungsian di bagian selatan negara Brasil.

 

Dutra da Silva menyatakan bahwa rekonstruksi Rio Grande do Sul harus dipertimbangkan dengan memperhatikan wilayah-wilayah yang lebih aman dan lebih tahan terhadap berbagai perubahan iklim ekstrem, serta wilayah-wilayah yang akan tetap lestari.

 

Dia mengatakan bahwa semua kota harus dipindahkan ke lokasi yang baru.

 

Diperlukan relokasi infrastruktur perkotaan dari area risiko tinggi seperti daerah rendah, datar, basah, perbukitan, tepi sungai, dan kota-kota di lembah.

 

Meskipun masih banyak rintangan di depan dan jalan yang berliku, tetapi masih banyak perjalanan yang harus dijalani. Banjir yang terjadi telah menyebabkan daerah tersebut menjadi terpencil, dan penduduk mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan pokok seperti makanan dan air bersih.

 

Pada saat yang sama, infrastruktur perkotaan mengalami kerusakan parah dan membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk diperbaiki.

 

Curah hujan yang terus menerus menyadarkan kita akan kerapuhan kehidupan di kota yang rentan terhadap banjir ini. Semakin meningkatnya ketakutan akan adanya banjir semakin menghantui masyarakat yang telah terkena dampak bencana.

 

Kategori :