IPSI Tegaskan Profesionalisme Penjurian Pencak Silat dan Klarifikasi Soal Cedera Peserta
Pihak Wasit MKK1 (kiri ujung) Ketua Panitia (tengah kiri) Ketua Ipssi Harian (tengah kanan) dan Pelatih yang pesertanya mengalami cedera dalam Konferensi Pers pada Kamis, 14 November 2024.-Dok. Pontianak Info Disway-Kamera
PONTIANAKINFODISWAY.ID - Setelah muncul tuduhan ketidakadilan pada turnamen pencak silat yang digelar oleh Maha Dewi Karya Kreasi (MKK) pada 7-10 November 2024 di GOR Tabrani Ahmad, Pontianak, Ikatan pencak silat Indonesia (IPSI) pun angkat bicara.
IPSI menegaskan bahwa pertandingan ini diselenggarakan secara profesional dengan mengutamakan "integritas dan profesionalisme penilaian" sebagai prioritas. IPSI memastikan tidak ada peserta yang mengalami cedera serius selama pertandingan, melainkan hanya ketegangan otot atau shock ringan yang cepat tertangani.
Sejumlah pihak, termasuk Orang tua peserta, Rusman Haspian. Rusman yang menjabat Ketua LBH PERS-Kalbar itu mengklaim bahwa anaknya mengalami cedera serius hingga patah leher.
Namun, klaim tersebut diklarifikasi oleh pelatih peserta yang menegaskan bahwa anaknya tidak mengalami cedera serius. Kondisinya baik-baik saja, tanpa cedera seperti patah leher, melainkan hanya mengalami syok otot ringan.
Pelatih Peserta yaitu Reza Pramudya mengklarifikasi bahwa kabar mengenai cedera leher atau cedera parah lainnya sama sekali tidak benar, dan peserta tersebut hanya mengalami ketegangan otot ringan yang tidak memerlukan penanganan medis khusus.
"Peserta dipastikan sehat tanpa cedera serius, dan jika ada cedera berat, tim medis yang disiagakan di lokasi akan segera bertindak cepat," jelas IPSI dalam pernyataannya.
BACA JUGA: MKK1 Pencak Silat Championship 2024: Turnamen Bergengsi di Pontianak Sambut Hari Pahlawan
Lebih lanjut, IPSI menegaskan bahwa proses penjurian dijalankan oleh wasit dan juri bersertifikasi yang telah mendapatkan pelatihan di tingkat nasional dan internasional. Sistem penilaian yang diterapkan dirancang dengan ketat untuk menjaga sportivitas dan nama baik pencak silat, sehingga segala bentuk ketidakadilan dapat dihindari.
"Sistem penilaian ketat ini dirancang untuk menjaga nama baik pencak silat, menjunjung tinggi sportivitas, dan memastikan tidak ada bentuk ketidakadilan," tegas organissi tersebut.
Melalui klarifikasi ini, IPSI juga menekankan bahwa kesehatan peserta menjadi prioritas utama. Tim medis yang hadir di lokasi berperan aktif dalam memastikan keselamatan atlet dan siap memberikan pertolongan jika terjadi insiden. Turnamen MKK 1 yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pahlawan ini melibatkan sekitar 500 peserta dari berbagai perguruan silat, sekolah, dan pondok pesantren di Pontianak, dengan kategori pertandingan meliputi seni tunggal, solo kreatif, dan laga.
Dengan mengusung konsep kompetisi yang aman dan profesional, IPSI berharap masyarakat dapat melihat pencak silat sebagai olahraga yang penuh sportivitas. IPSI juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan terbuka terhadap kritik yang bersifat konstruktif demi menjaga kualitas serta integritas pencak silat sebagai warisan budaya bangsa.
Sumber: