Pesan artikel
Backlink iklan

Saung Timur Singkawang: Wisata Terpadu Padukan Glamping, Agro Edu Wisata, dan Kuliner Lokal

Saung Timur Singkawang: Wisata Terpadu Padukan Glamping, Agro Edu Wisata, dan Kuliner Lokal

Walikota dan Wakil Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie dan Muhammadin saat melakukan kunjungan wisata terpadu Saung Timur-Media Center Singkawang-dokumen istimewa

PONTIANAKINFO.COM, SINGKAWANG - Lahan pertanian seluas 45 hektare milik kelompok tani Sinar Pagi 2, Baru Mekar, dan Nek Balo di Kelurahan Nyarumkop, Singkawang Timur, kini bertransformasi menjadi destinasi wisata terpadu bernama Saung Timur. Kawasan ini memadukan konsep Glamping, Agro Edu Wisata, dan kuliner lokal yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie pada Jumat, 7 November 2025.

Di kawasan ini, deretan saung berdiri di antara hamparan sawah hijau, menciptakan suasana pedesaan yang menenangkan. Pengunjung dapat bersantai sambil menikmati panorama alam sekaligus mencicipi kuliner khas daerah. Menurut Tjhai Chui Mie, keberadaan saung-saung tersebut menjadikan Saung Timur pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin beristirahat dari hiruk-pikuk kota.

“Di sini sudah dibangun beberapa saung yang bisa dijadikan tempat bersantai, melihat pemandangan sawah, bisa juga jadi tempat bermain bagi anak-anak dan menikmati kuliner yang tersedia,” ujarnya.

BACA JUGA:Wali Kota Singkawang Tinjau Langsung Kondisi Sekolah, Pastikan Ruang Belajar Aman dan Nyaman

Ia meminta agar potensi alam di kawasan itu dimaksimalkan melalui pengembangan sektor pertanian terpadu. Ia juga mendorong pengelola untuk menambah aktivitas seperti peternakan itik, budidaya ikan air tawar, dan keong sawah yang dapat langsung dijadikan menu makanan bagi pengunjung.

“Nanti bisa ditambahkan ternak itik, saluran airnya dibuka biar bisa pelihara ikan dan juga keong sawahnya. Itu semua bisa dijual ke pengunjung untuk dijadikan menu makanan, semuanya tersedia dalam kondisi segar tentunya,” katanya.

Lebih jauh, ia berharap kawasan Saung Timur juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk belajar tentang pengembangan pertanian modern dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah.

BACA JUGA:Enam Sekolah di Singkawang Raih Penghargaan Adiwiyata 2025, Bukti Komitmen Peduli Lingkungan

“Tempat ini juga memberikan anak muda kita ilmu tentang cara menanam padi, mereka bisa berlatih di sini, karena kita sudah siapkan alat pertanian modern,” ujarnya.

Selain menjadi wisata edukasi, Tjhai Chui Mie ingin kawasan ini menjadi wahana interaktif yang memungkinkan pengunjung memetik langsung hasil pertanian seperti tomat, terong, dan berbagai sayuran segar, sekaligus membeli langsung dari petani.

“Perlu juga ditanam buah tomat, terong, sayur dan buah lainnya di sini. Nanti pengunjung bisa langsung petik dan bertransaksi dengan petaninya,” ujarnya.

Sumber: media center singkawang

Berita Terkait