Pergulatan Elektabilitas Capres-Cawapres: Jokowinomic, Debat Pilpres, dan Sorotan Media Asing
Kolase foto tiga Calon Presiden (Capres), Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam debat perdana Pemilihan Presiden 2024.--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pilpres 2024 semakin memanas dengan hasil survei dari lembaga dan media asing yang memunculkan dinamika elektabilitas capres-cawapres. "Jokowinomic," istilah yang mencerminkan pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam politik, turut menyertai perbincangan ini.
BACA JUGA:Unik! Cak Imin Beri Nasehat ke Jokowi, Wajib Cuti Kalau Mau 'Turun Lapangan'
Media asing, seperti The Economist, memaparkan tingginya dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran.
Meski sempat terjadi penurunan suara, elektabilitas mereka kembali meningkat, menurut survei yang mencatat data hingga Januari 2024.
The Economist menyoroti potensi kelanjutan program pembangunan berbasis infrastruktur jika Prabowo terpilih, yang dikenal sebagai 'Jokowinomics.' Kerja sama dengan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, sebagai pasangan menciptakan dinamika menarik dalam kontestasi ini.
BACA JUGA:Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Santai Tanggapi Isu Mundur dari Kabinet
Selain itu, survei dari lembaga asing Utting Research menunjukkan Prabowo-Gibran mendominasi dengan 44 persen, sementara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masing-masing 28 persen dan 21 persen.
Lonjakan dukungan yang mencolok untuk Anies Baswedan setelah debat pertama Pilpres menjadi sorotan utama, menurut Utting Research.
Sebagai peristiwa penting dalam rangkaian Pilpres, debat pertama mempengaruhi persepsi pemilih.
Data menunjukkan bahwa Anies Baswedan dianggap impresif oleh 41 persen pemilih, mengungguli Prabowo dan Ganjar.
BACA JUGA:Beras Bansos Stiker Prabowo-Gibran Viral, Timnas AMIN Desak Tindakan Tegas Bawaslu
Dalam konteks ini, Utting Research membawa nuansa baru dalam peta elektabilitas, menyoroti dinamika yang semakin kompleks menjelang Pilpres 2024.(*)
Sumber: