Rentcar MaC
Mau iklan?

Banjir Hebat di Kabupaten Bandung, 25.171 Warga Terdampak, Ketinggian Air Mencapai 2 Meter!

Banjir Hebat di Kabupaten Bandung, 25.171 Warga Terdampak, Ketinggian Air Mencapai 2 Meter!

--https://news.republika.co.id/berita/ofx6h8328/basarnas-pantau-banjir-jalan-bandunggarut

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dilanda banjir pada Kamis (11/1/2024), menyebabkan ribuan rumah di lima kecamatan terendam luapan Sungai Citarum. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat mencatat bahwa sekitar 25.171 jiwa menjadi korban pada Jumat (12/1/2024).

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat Hardjasasmita, mengungkapkan bahwa warga terdampak tersebar di lima kecamatan, termasuk Dayeuhkolot, Ciparay, Bojongsoang, Baleendah, dan Majalaya. Sebanyak 4.117 unit rumah terdampak dengan ketinggian air berkisar antara 30 sentimeter hingga 170 sentimeter.

Desa Citeureup di Kecamatan Dayeuhkolot menjadi wilayah paling parah terdampak akibat jebolnya tanggul penahan air sungai. Tim Basarnas Bandung, sukarelawan, dan BPBD setempat berhasil menyelamatkan 41 keluarga yang terdampak banjir di Citeureup, dengan ketinggian air lebih dari 1 meter.

Hadi menyatakan bahwa kondisi terakhir menunjukkan ketinggian air mulai surut, dan mayoritas warga terdampak tidak mengungsi. Namun, 130 warga dari Desa Citeureup masih mengungsi di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot. BPBD Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung untuk menangani warga terdampak, memberikan bantuan logistik, dan terlibat dalam evakuasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Puji Utama, menyatakan rencananya untuk menyiapkan dapur umum guna memenuhi kebutuhan makan dan minum warga yang mengungsi. Selain itu, akan diadakan rapat bersama BMKG, Basarnas, dan pihak terkait untuk membahas status tanggap darurat banjir.

Seorang warga, Dede Wijana, yang terdampak banjir di Kecamatan Bojongsoang, berharap adanya solusi untuk mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun. Ia menyoroti kehadiran kolam retensi air di Kabupaten Bandung yang belum mampu meminimalisasi banjir.

Sementara itu, Analisa BMKG menyatakan bahwa Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, dengan puncak musim diperkirakan pada akhir Januari dan Februari. Faktor-faktor seperti suhu muka laut yang relatif hangat di sekitar perairan Indonesia menjadi penyebab potensial penambahan uap air, meningkatkan risiko hujan berhari-hari di daerah rawan bencana.***

Sumber: Harian Disway