Rentcar MaC
Mau iklan?

Kenapa Jadi Makan Berlebihan Ketika Lagi Emosi? Ternyata Ini Penyebabnya! Ketahui Cara Cegahnya

Kenapa Jadi Makan Berlebihan Ketika Lagi Emosi? Ternyata Ini Penyebabnya! Ketahui Cara Cegahnya

Ilustrasi makan banyak. Kenapa cenderung banyak makan ketika emosi?-Istimewa-

PONTIANAKINFO.DISWAY.CO.ID - Pernah merasa jadi suka makan alias nafsu makan naik ketika lagi emosi?

Yaps, banyak orang merasakan hal tersebut.

Kenapa bisa demikian? simak di artikel ini, ya.

Dilansir dari Health.com, banyak dari kita yang tidak sadar jika saat kita emosi, mulut kita secara tidak sadar mengonsumsi sesuatu dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya.

Hal tersebut dipicu oleh stress yang berlebih dan emosi negatif dari tubuh dan disebut dengan emotional eating.

BACA JUGA:Hukum Bagi Pelaku Aborsi di Indonesia dan Hak Anak dalam Kandungan untuk Hidup

Apa itu emotional eating?

emotional eating merupakan kecenderungan seseorang untuk merespon stress yang dialami dengan makanan, walaupun tubuh mereka belum memberi sinyal bahwa ia lapar dan perlu asupan.

Biasanya makan menjadi pelarian untuk memperoleh kenyamanan dan menghilangkan perhatian seseorang terhadap pikiran-pikiran yang mengganggu seperti cemas, dan kekesalan akan sesuatu hal daripada harus menghadapi situasi yang membuat moodnya terganggu.

Apapun itu, emosi yang mendorong kita untuk makan berlebih akan mengakibatkan diri kita makin merasa lebih buruk dan tidak ada yang berubah dari sebelumnya dan membuat emosi itu mungkin saja akan kembali lagi.

Cara Mengendalikan Emotional Eating

Untuk menghindari hal tersebut, kita dapat mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, melakukan olahraga, hangout dengan teman, membaca buku atau sesuatu yang menyenangkan, bersih-bersih rumah, ataupun melakukan hobi yang disukai.

Dengan begitu mungkin dapat membantu untuk menyadarkan seseorang akan buruknya makan berlebihan jika sedang emosi.

Untuk itu, penting bagi kita agar dapat memanagemen emosi pada diri masing-masing dengan baik. Sehingga tidak hanya tubuh saja yang rugi tetapi hidup seseorang. (mala)

Sumber: health.com