Taruna 19 Tahun Tewas di Sekolah Dinas Pelayaran, Senior Pukuli Akibat Salah Pakai Baju
Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran --
Mereka berharap bahwa kasus ini akan diselidiki secara menyeluruh dan diperlakukan dengan tegas agar tidak terjadi lagi kejadian yang merugikan.
Kenapa kejadian kehilangan siswa akibat dari tindakan kekerasan oleh senior di sekolah yang memiliki aturan ikatan dinas terus terjadi secara berulang. Ubaid Matraji, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), menyatakan bahwa kematian Putu menunjukkan tingginya kekerasan terhadap siswa di lembaga pendidikan.
Bukan hanya satu kejadian di mana seorang mahasiswa STIP Jakarta Utara tewas akibat dilibas oleh senior. Pada tahun 2017, seorang mahasiswa STIP yang bernama Amirulloh Adityas Putra meninggal karena menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh empat senior.
Pada tahun 2021, yaitu setelah tiga tahun berlalu, seorang siswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang meninggal karena dianiaya oleh kakak kelasnya, dengan alasan untuk "membina".
Lima orang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian seorang mahasiswa PIP Semarang pada Jumat (10/9/2021).
Pada tahun 2019, kasus yang mirip terjadi di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, dimana seorang taruna bernama Aldama meninggal karena disiksa secara fisik oleh seorang taruna senior.
Ketiga lembaga pendidikan tersebut berada di bawah pengawasan Kementerian Transportasi.
Namun, Ubaid mengingatkan bahwa tidak hanya sekolah-sekolah pemerintah yang berada di bawah Kementerian Perhubungan. Dengan demikian, situasi yang sama mungkin juga terjadi di lembaga pendidikan militer lainnya karena kultur militerisme dapat merambat ke berbagai sekolah kedinasan.
Sumber: disway kalbar