Muswil II ICDN Kalbar Dorong Penguatan Cendekiawan Dayak dan Akses Pendidikan
Ketua DPW ICDN Kalbar Bersama Panitia Muswil ICDN Kalbar-Pontianak Disway-dokumen istimewa
PONTIANAKINFO.COM, KUBU RAYA - Menjelang pelaksanaan Musyawarah Wilayah II (Muswil II) Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Provinsi Kalimantan Barat pada 21 November 2025, berbagai harapan besar bermunculan dari para tokoh dan panitia. Muswil ini dianggap sebagai momentum strategis untuk memperkuat peran Cendekiawan Dayak di era digital serta mendorong kemajuan pendidikan bagi generasi muda.
Adrianus Asia Sidot Ketua DPW ICDN Kalimantan Barat menegaskan bahwa Muswil kali ini bukan sekadar agenda memilih pimpinan baru, tetapi juga bukti eksistensi para cendekiawan Dayak yang terus menunjukkan jati diri di tengah dinamika zaman. Ia menekankan tiga harapan utama dari penyelenggaraan Muswil II:
BACA JUGA:Gemulai Tari Kreasi Dayak Meriahkan Malam Budaya PSBD XI 2025 di Ketapang
1. Melahirkan pemimpin ICDN yang benar-benar memahami organisasi, memiliki visi jauh ke depan, dan mampu membawa ICDN setara dengan organisasi cendekiawan nasional lainnya.
2. Menyatukan potensi seluruh cendekiawan Dayak untuk memajukan komunitas Dayak secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.
3. Menghadirkan ICDN yang semakin dikenal dan dibanggakan oleh masyarakat Dayak, bukan hanya sebagai organisasi intelektual, tetapi sebagai wadah pemersatu dan pemberdaya.
BACA JUGA:DAD Ketapang Gelar Raker 2025, Teguhkan Komitmen Lestarikan Adat dan Budaya Dayak
Pendidikan sebagai Prioritas: Akses Beasiswa dan Peran Strategis ICDN
Dalam wawancara, Ketua DPW ICDN Kalbar menyoroti tantangan terbesar masyarakat Dayak saat ini: keterbatasan akses pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Padahal, peluang beasiswa terbuka sangat lebar, tetapi informasi sering tidak sampai kepada masyarakat.
Ia menegaskan bahwa ICDN harus hadir sebagai fasilitator utama, menyediakan akses informasi beasiswa, pendampingan, hingga membuka kemudahan bagi generasi muda Dayak untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ini problema besar masyarakat kita. Banyak peluang, tetapi informasinya tidak sampai. Di sini peran ICDN harus kuat,” tegasnya.
Ia bahkan menggagas kembali mimpinya tentang dana abadi pendidikan masyarakat Dayak, sebuah gagasan besar yang diharapkan dapat diwariskan dan diwujudkan oleh pengurus baru. Dana ini diharapkan dapat membiayai anak-anak Dayak berprestasi hingga ke perguruan tinggi dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA:Dua Budaya Asal Ketapang, Tengkuyung Berambeh dan Baborent Dayak Simpakng Resmi Jadi WBTb Nasional
Melek Digital sebagai Kunci Kemajuan
Sumber:




