Kawan SMA Sujiwo Tertawakan Isu Ijazah Palsu: Kami Sama-sama Lulus Tahun ‘89
Momen saat Sujiwo makan siang bersama kawan-kawannya SMA Negeri 1 Sungai Raya angkatan 89.-Dok. Pontianak Info Disway-
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, KUBU RAYA - Calon Bupati KUBU RAYA Sujiwo diterpa isu tak sedap dalam beberapa pekan terakhir. Cabup nomor urut 2 itu disebut punya ijazah SMA palsu.
Ketua Tim Relawan Pemenangan Jiwo Sukir (Jikir) Zulkarnain angkat bicara menanggapi kabar burung tersebut. Menurutnya, isu negatif itu merupakan serangan murahan yang sengaja diembuskan oleh oknum tak bertanggung jawab yang bertujuan untuk menggerus perolehan suara pasangan Jikir.
“Logikanya, kalaulah ijazah SMA beliau (Sujiwo) palsu, kenapa kemudian beliau bisa daftar S-1 dan S-2? Kemudian ijazah SMA ini kan dilampirkan pada waktu mendaftar caleg dan Pilkada. Beliau lima kali daftar caleg dan tiga kali daftar Pilkada. Pertanyaannya, kenapa itu bisa lolos? Maka dari itu, kami berkesimpulan bahwa apa yang diembuskan itu adalah serangan murahan,” ujar Zulkarnain saat ditemui awak media, Selasa 26 November 2024.
BACA JUGA: Survei JSI Pilkada Kubu Raya: Jikir 51 Persen, Ramah 33 Persen, Roma 14 Persen
Kawan satu angkatan Sujiwo, Heru Susanto, juga terpanggil untuk meluruskan isu tersebut. Dia menerangkan, apabila ijazah Sujiwo diragukan keasliannya, ijazah teman-teman satu angkatannya juga diragukan.
"Saya merasa terpanggil untuk ikut menjelaskan dan juga meluruskan. Saya dan puluhan orang teman seangkatan beliau ikut gelisah dan juga terpanggil untuk meng-counter berita ijazah palsu ini," ungkapnya.
Heru menjelaskan bahwa dirinya dan Sujiwo merupakan teman sekelas di SMA Negeri 1 Sungai Raya. Waktu itu, jelas dia, SMA Negeri 1 Sungai Raya masih bernama SMA Negeri 7 Pontianak.
“Beliau (Sujiwo) ketua kelas waktu kami kelas 1. Kami masuk tahun 1986, lulus ‘89. Ada puluhan orang yang sampai hari ini kami rutin ketemuan. Bisa ditanyakan langsung ke yang bersangkutan,” imbuhnya.
“Bagi yang tidak percaya silakan tanyakan ke Pak Paryoto di Parit Bugis. Beliau salah satu guru kami yang sampai saat ini masih ada. Tapi kami pun tidak bisa memaksa orang untuk percaya. Maka, bagi siapa pun yang masih tak percaya, silakan saja ajukan gugatan ke pengadilan,” tegasnya.
Sumber: