Pontianak Youth For Democracy Gelar FGD: Pemuda Bersatu Lawan Politik Uang dan Kampanye Hitam Pilkada 2024
Pontianak Youth For Democracy Gelar FGD yang melibatkan pemuda dan mahasiswa-Pontianak Disway-dokumen istimewa
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pontianak Youth For Democracy adakan Focus Group Discussion sebagai ajang bertukar pikiran kaum muda terkhusus di Kota Pontianak dalam menyikapi praktek-praktek politik uang dan kampanye hitam jelang Pemilihan Kepada Daerah Serantak tahun 2024. Agenda ini bertemakan "peran pemuda dalam mewujudkan pemilihan yang bersih, anti politik uang, anti kampanye hitam pada pemilihan kepala daerah tahun 2024" dan diadakan pada Senin, 18 November 2024 di Kopi Tiam 1/2, Jalan Sepakat 2, Kecamatan Pontianak Tenggara serta dihadiri kurang lebih 50 orang dari komponen pemuda dan mahasiswa.
Abdurrahim selaku Koordinator Kolektif Pontianak Youth For Democracy menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini mengundang 2 narasumber yaitu Faisal Riza selaku Anggota Bawaslu Kalimantan Barat dan Mahrus Agustian selaku pegiat literasi Jaringan Rumah Diskusi. Dua narasumber dengan backround berbeda agar mendapatkan perspektif yang lebih kaya untuk memantik forum ini.
"Agenda ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pemuda dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas terkhususnya di Kota Pontianak, keterlibatan pemuda secara nyata dalam bentuk mengisi ruang-ruang demokrasi yang tersedia salah satunya dengan forum-forum diskusi seperti ini" Ujar Abdurrahim.
Faisal Riza selaku Narasumber mengingatkan dalam kesempatan tersebut bahwa nilai-nilai luhur harus tetap kita jaga salah satunya dalam merawat demokrasi kita agar tidak menjadi demokrasi yang liberal dan jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.
BACA JUGA:Survei Terbaru LSI Denny JA : Edi-Bahasan Unggul Telak Hingga 80%, di Ambang Dua Periode?
"Saya pikir demokrasi itu tidak hanya untuk menciptakannya keadilan tetapi juga untuk mencegah terlebih dahulu adanya ketidak adilan" Ucap Faisal Riza.
Selanjutnya ia juga meminta anak muda harus mampu menentang praktek politik-politik kotor dimasyarakat, salah satunya adalah politik uang.
"Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prof Burhanuddin Muhtadi, praktek politik uang di masyarakat selalu mengalami kenaikkan angka kewajarannya di masyarakat dulu masih berkisar 20%, namun pada saat ini telah hampir mencapai 50%. Sehingga hal-hal yang seperti ini harus dilawan bersama salah satunya lewat gerakan-gerakan edukasi politik dimasyarakat oleh pemuda seperti kegiatan saat ini" tutupnya.
Sumber: