Rentcar MaC
Mau iklan?

Keakraban Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus Jadi Teladan Keberagaman

Keakraban Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus Jadi Teladan Keberagaman

Momen saat Imam Besar Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus.-ANTARA-

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, adalah salah satu tokoh terkemuka dalam dunia Islam di Indonesia. Lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI (2011–2014).

Sepanjang kariernya, Nasaruddin memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pemikiran Islam di Indonesia, terutama melalui karya-karya ilmiahnya. Salah satu buku terpenting yang ia tulis adalah Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Quran (Paramadina, 1999), yang mengulas bias gender dalam penafsiran Al-Qur'an.

Selain itu, Nasaruddin juga dikenal sebagai pendiri organisasi lintas agama yang fokus pada dialog antarumat beragama. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal di Departemen Agama dan menjadi anggota Tim Penasehat Inggris-Indonesia yang dibentuk oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Atas dedikasi dan kontribusinya, Nasaruddin telah meraih berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional.

BACA JUGA: Momen Paus Fransiskus Disambut Hangat di Bandara Soekarno-Hatta

Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dimulai pada 3 September 2024, dan berlanjut dengan agendanya di Jakarta pada 5 September 2024. Salah satu momen bersejarah dalam kunjungan ini adalah kehadirannya di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Paus Fransiskus tiba di Masjid Istiqlal pada pukul 09.00 WIB, disambut dengan lantunan marawis dan prosesi pengalungan bunga oleh dua anak. Di sana, ia diterima oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar, yang memperkenalkan masjid serta menunjukkan terowongan silaturahmi—jalur penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

Saat melihat terowongan sepanjang 38,3 meter tersebut, Paus Fransiskus menyampaikan harapannya agar terowongan ini menjadi simbol persahabatan dan kerukunan antarumat beragama.

BACA JUGA: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Jadi Momen Bersejarah Bagi Umat Katolik dan Persatuan Beragama

Ia juga memberikan pujian terhadap bangsa Indonesia yang meskipun beragam dalam suku, budaya, dan agama, tetap mampu menjaga keharmonisan. Menurutnya, keberagaman yang dimiliki Indonesia adalah kekuatan untuk saling menghormati, bukan alasan untuk perpecahan.

Momen Simbolis Persaudaraan Antaragama

Salah satu momen yang menjadi sorotan dalam kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal adalah ketika Nasaruddin Umar mencium kepala Paus setelah mereka berjabat tangan usai sesi foto bersama.

Momen hangat ini menjadi simbol kuat persahabatan dan persaudaraan antarumat beragama, menunjukkan bagaimana dua pemimpin agama yang berbeda dapat saling menghormati dan berbagi nilai-nilai kebersamaan. Tentu ini dapat menjadi teladan dalam menjalin keberagaman.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, khususnya ke Masjid Istiqlal, menandai peristiwa penting dalam sejarah hubungan lintas agama di Indonesia. Pesan utama yang diangkat adalah pentingnya menjaga kerukunan dan saling menghormati di tengah-tengah keberagaman, menjadikan kunjungan ini simbol dari kekuatan persatuan dalam perbedaan.

Sumber: