Rentcar MaC
Mau iklan?

Tak Hanya Wilayah Gaza Kini IDF Merambah ke Wilayah West Bank, Yordania Ketar-ketir

Tak Hanya Wilayah Gaza Kini IDF Merambah ke Wilayah West Bank, Yordania Ketar-ketir

Tentara IDF melancarkan artileri balasan --

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dengan meningkatnya tingkat kekerasan di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir setelah serangan Hamas terhadap Israel dari Gaza pada 7 Oktober, kita melihat bukti bahwa rumah-rumah warga Palestina dihancurkan dengan vandalisme, warga sipil Palestina mengalami ancaman senjata dan dipaksa untuk meninggalkan wilayah tersebut untuk pergi ke negara tetangga, Yordania, dan adanya kemungkinan tindakan kekejaman terhadap seorang pria bersenjata asal Palestina.

 

Ketika pasukan militer Israel tiba di Jenin, sebuah kota di Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Palestina yang tidak dikuasai oleh Hamas seperti di Gaza, semua toko-toko segera ditutup.

 

 

Beberapa orang yang ada di lokasi menyatakan bahwa mereka mendengar suara tembakan dari kegiatan militer Israel di kamp pengungsian Jenin. Jumlah keseluruhan anak laki-laki di jalan sekitar sembilan orang. Beberapa ratus meter jauhnya, konvoi militer Israel yang terdiri dari minimal enam kendaraan lapis baja berbelok di tikungan dan mulai mengarah ke anak-anak itu, yang terlihat sangat tidak nyaman.

 

Sejumlah bocah laki-laki mulai pergi ke tempat yang lebih jauh. Anak-anak itu diamati dengan tajam oleh para prajurit. Basil berlari ke tengah jalan, sementara Adam melarikan diri sejauh 12 meter dari tentara. Kemudian paling tidak 11 suara senjata ditembakkan. Empat peluru menghantam tiang logam, dua peluru menghantam penutup toko perkakas, satu peluru menembus bagian depan mobil yang sedang diparkir, dan satu lagi menembus pegangan tangan seseorang.

 

BACA JUGA : BMKG Peringatkan Heatwave Masih Menerpa, Petani di NTT Mengeluhkan Gagal Panen

 

Bukti dari riset mengenai insiden itu telah diserahkan kepada berbagai pakar yang independen, termasuk pengacara hak asasi manusia, investigator kejahatan perang, dan ahli anti-terorisme, serta anggota PBB dan organisasi netral lainnya. Beberapa orang memberikan analisis mereka tanpa menyebutkan identitas.

 

Sumber: disway kalbar