Backlink
Rentcar MaC

Bendahara Panitia Sekolah di Tegal Diduga Hilangkan Dana Rp26 Juta, Berikut Kronologi Lengkapnya!

Bendahara Panitia Sekolah di Tegal Diduga Hilangkan Dana Rp26 Juta, Berikut Kronologi Lengkapnya!

Sosok Tenta Briliana yang diduga melakukan penggelapan dana kegiatan sekolah-gtempllt-TikTok

PONTIANAKINFO.COM - Kasus dugaan penggelapan dana kegiatan sekolah mencuat setelah Tenta Briliana, yang merupakan bendahara panitia pelepasan siswa, dilaporkan menghilangkan uang sebesar Rp26.000.000. Uang tersebut merupakan dana pelunasan acara pelepasan sekolah yang dijadwalkan akan digunakan dalam waktu dekat.

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula pada tanggal 3 Mei 2025. Tenta dijadwalkan membawa uang pelunasan ke panitia. Namun, ia datang tanpa membawa uang tunai tersebut. Ia kemudian berpamitan untuk pulang mengambil uang, namun hingga hari berakhir, ia tidak kembali ke lokasi panitia.

Dua hari kemudian, tepatnya tanggal 5 Mei, panitia mencoba mencari kejelasan dengan mendatangi rumah Tenta. Namun, rumah tersebut dalam keadaan kosong dan tidak ada penghuni. Keesokan harinya, pihak panitia dihubungi oleh ibu dari Tenta dan diajak bertemu untuk memberikan penjelasan.

BACA JUGA:Heboh! Konflik PETI di PT WHS Aruk Sambas, Diduga Libatkan Oknum Aparat dan Jaringan Emas Ilegal

Dalam pertemuan tersebut, ibunya menyampaikan:

"Uang telah diambil dari ATM, kemudian dimasukkan ke dalam tas. Tas tersebut digantung di motor yang diparkir di depan ATM. Saat itu, Tenta meninggalkan motornya untuk membeli jajan. Setelah pulang ke rumah, baru menyadari bahwa uangnya sudah tidak ada."

Ibunya kemudian meminta waktu hingga tanggal 7 Mei untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, ketika panitia kembali datang pada tanggal yang dijanjikan, rumah Tenta kembali kosong. Informasi yang diterima menyebutkan bahwa keluarga telah berangkat ke Lampung.

BACA JUGA:Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter Muda Asal Pontianak jadi Tersangka Kasus Pelecehan di RSHS Bandung

Komunikasi berlanjut melalui WhatsApp, dan pihak Tenta kembali meminta waktu tambahan hingga tanggal 8, yang juga tidak ditepati. Pada tanggal 9, panitia mendatangi rumah kakek dan nenek Tenta di daerah Balapulang. Di sana, pihak keluarga menjanjikan penyelesaian paling lambat tanggal 15 Mei.

Sayangnya, hingga tanggal 15, tidak ada kabar maupun kepastian dari pihak Tenta maupun keluarganya. Panitia pun semakin bingung dan kecewa, apalagi upaya untuk meminta bukti penarikan uang dari ATM serta lokasi penarikan tidak mendapat tanggapan yang jelas dari Tenta maupun pihak keluarga.

Sumber: