Krisis Pasokan Global: Dampaknya pada Rantai Pasok dan Stabilitas Harga
krisis beras di indonesia-Erwin Irvandi Putra-insight kontan
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Ketegangan di rantai pasok global semakin memuncak, menyebabkan kekhawatiran tentang stabilitas harga dan ketersediaan barang di pasar internasional. Berbagai faktor, termasuk ketegangan geopolitik, dan gangguan alam, telah menyebabkan gangguan besar dalam rantai pasok, mengakibatkan penundaan pengiriman, peningkatan biaya logistik, dan bahkan kekosongan rak di toko-toko.
Dampak krisis pasokan ini sangat terasa di berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga ritel. Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk produksi mereka, sementara toko-toko menghadapi tantangan dalam menjaga stok barang yang memadai untuk memenuhi permintaan konsumen.
BACA JUGA:Mengenal Keuntungan dan Risiko Mata Uang Kripto
Gangguan dalam rantai pasok juga telah memengaruhi sektor pangan, dengan peningkatan biaya logistik dan distribusi yang mengarah pada kenaikan harga bagi konsumen. Para petani dan produsen makanan juga mengalami tantangan dalam memperoleh bahan baku dan mempertahankan ketersediaan produk di pasaran.
Berkurangnya pasokan beras dan melonjaknya harga komoditas ini bukanlah hal yang mendadak. Profesor pertanian dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Dwidjono Hadi Darmanto, mengingat betul bagaimana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan dampak cuaca ekstrem El Nino sejak pertengahan 2023, delapan bulan yang lalu.
"El Nino mengakibatkan kekeringan, mengurangi pasokan air. Seharusnya, pada awal Desember, proses penanaman sudah dimulai. Namun, karena hujan belum turun pada bulan tersebut, petani kesulitan untuk menanam. Proses penanaman baru dimulai pada bulan Januari. Akibatnya, pasokan gabah ke petani menjadi langka," ungkapnya, menjelaskan akar dari kenaikan harga beras saat ini.
Dengan meningkatnya ketegangan di rantai pasok global, banyak perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia sedang berupaya untuk mencari solusi untuk mengatasi krisis ini. Langkah-langkah termasuk diversifikasi sumber pasokan, investasi dalam infrastruktur logistik, dan kolaborasi antar negara untuk mengatasi hambatan perdagangan.
BACA JUGA:Terkuak! Transformasi Hutan Kalimantan Melalui Satelit NASA Akibat Jejak Pembangunan IKN
Namun, dampak jangka panjang dari krisis pasokan ini masih harus dipahami sepenuhnya. Sementara para ahli memperkirakan bahwa gangguan ini mungkin akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan, ada juga harapan bahwa inovasi dan adaptasi akan membantu mengurangi dampak negatifnya dan mengembalikan stabilitas ke rantai pasok global.
Sumber: disway kalbar