Tragedi Api di Gedung Megah Bangladesh: 43 Jiwa Melayang, 22 Luka Bakar
Kebakaran Terjadi di Gedung Tinggi di Bangladesh, Menyebabkan 43 Orang Meninggal dan 22 Mengalami Luka Bakar.--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Kebakaran hebat melanda sebuah gedung bertingkat di ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Kamis malam, 29 Februari 2024, menewaskan setidaknya 43 orang.
BACA JUGA:Hizbullah Lebanon Melancarkan Serangan Balasan ke Pangkalan Militer Israel
Menurut Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Bangladesh, Samanta Lal Sen, 43 korban tewas telah dikonfirmasi akibat kebakaran tersebut.
Dari jumlah tersebut, 33 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka, sementara 10 lainnya dilarikan ke Institut Nasional Bedah Luka Bakar dan Plastik Sheikh Hasina di Dhaka.
BACA JUGA:Bankir Yahudi Kelahiran Inggris, Jacob Rothschild, Meninggal Di umur 87 Tahun
Anwarul Islam, seorang inspektur dari Markas Besar Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Dhaka, menyatakan bahwa sekitar 75 orang telah diselamatkan dari Pusat Perbelanjaan Green Cozy Cottage, dengan 42 di antaranya dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Tim penyelamat masih bekerja di lokasi kejadian, dengan sekitar 12 unit pemadam kebakaran yang berhasil memadamkan api sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
BACA JUGA:Perjuangan Melawan Kemiskinan: Program Pemberdayaan Masyarakat Berdampak Besar di Negara Berkembang
Bangunan tujuh lantai tersebut menampung sebuah restoran, gerai, dan beberapa toko lainnya. Diduga, kebakaran berasal dari restoran dan cepat menyebar ke lantai lain.
Menteri Kesehatan Samanta Lal Sen menyatakan bahwa 22 orang lainnya sedang dirawat di rumah sakit karena luka bakar, dengan 22 orang dalam kondisi kritis.
BACA JUGA:Menara Eiffel Ditutup karena Pemogokan, Pengunjung Kecewa dan Merasa Terganggu
Mohammad Altaf, seorang yang selamat, menggambarkan bagaimana dia berhasil melarikan diri melalui jendela yang pecah, sementara dua rekannya tewas.
Brigjen Main Uddin, Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, menduga api mungkin berasal dari kebocoran gas atau kompor di gedung tersebut.
BACA JUGA:Dorongan Larangan Pengunjung Muslim di Masjid Al-Aqsa, Ben-Gvir dan Kontroversi Ramadhan
Sumber: