40% Petani Sawit Indonesia Hadapi Tantangan Sertifikasi dan Ketertelusuran di EUDR
--
Pemerintah juga menegaskan bahwa integrasi petani kecil melalui data dan sertifikasi sejalan dengan prioritas nasional untuk daya saing, ketahanan pangan, dan penguatan industri hilir.
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing sektor sawit Indonesia melalui implementasi regulasi ISPO. Kami mengapresiasi inisiatif multi-pihak yang mendukung agenda nasional untuk produksi sawit berkelanjutan, kemandirian pangan, dan pengembangan hilirisasi, termasuk dukungan bagi pemerintah daerah serta pendataan petani kecil,” kata Moch. Edy Yusuf, Asisten Deputi BUMN Bidang Industri Manufaktur, Agro, Farmasi, dan Kesehatan, Kemenko Perekonomian RI, dalam webinar Bincang & Tanggap SLPI yang diselenggarakan oleh UNDP bertema “Driving Sustainable Growth in Palm Oil Through Landscape Innovation and Downstream Opportunities”. Webinar ini menyoroti capaian MSF Dashboard untuk proyek LASR (Leuser Alas-Singkil River-basin) dan rencana dukungannya terhadap inisiatif Sustainable Palm Oil Governance 2024–2026.
Seiring berkembangnya wacana global mengenai deforestasi dan transparansi rantai pasok, Indonesia memiliki peluang untuk memimpin melalui inklusi.
Pada tahun 2030, Indonesia berpotensi membuka miliar dolar nilai ekspor yang patuh regulasi jika seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga petani, berkomitmen untuk membawa para produsen yang “tidak terlihat” menjadi bagian dari ekosistem berkelanjutan.




