PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Melalui akun Instagramnya @sujiwo99, Pak Sujiwo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kuburaya mengungkapkan temuan mengenai banyaknya pemalsuan akun yang mengatasnamakan dirinya.
BACA JUGA:Perjuangan Acui Simanjaya: Pedang, Uang, dan Tameng
Lonjakan pertanyaan dari berbagai pihak mengenai keberadaan akun Facebook yang mencatut identitas individu tertentu, menjadi sorotan serius dalam ranah media sosial.
Dalam kesempatan ini, Pak Sujiwo mengonfirmasi secara resmi di instagram pribadinya @sujiwo99 bahwa akun yang dimaksud tidak memiliki kaitan dengan dirinya.
Sebagai langkah pencegahan, kepada seluruh masyarakat di kawasan Kubu Raya dan Kalimantan Barat, Pak Sujiwo memberikan pesan tegas agar tidak menanggapi pesan yang diterima melalui aplikasi messenger dari akun yang dipertanyakan keasliannya.
Masyarakat didorong untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah terperdaya oleh janji-janji bantuan yang mungkin ditawarkan melalui akun yang diduga palsu tersebut.
Perkembangan teknologi, terutama dalam ranah digital, memberikan celah bagi praktik-praktik tidak etis seperti penyebaran informasi palsu, atau yang lebih dikenal dengan istilah "hoaks".
Kasus semacam ini menegaskan pentingnya kesadaran bersama dalam memastikan keabsahan dan keamanan informasi yang beredar di dunia maya.
Penyebaran hoaks tidak hanya mengganggu ketenangan dan kepercayaan masyarakat, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian materiil dan kerugian lainnya.
Oleh karena itu, respons yang cepat dan bijak dari individu dan masyarakat menjadi krusial dalam upaya menangkal penyebaran informasi palsu.
Peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat menjadi sangat penting di era seperti sekarang.
Pendidikan mengenai cara membedakan informasi yang benar dan hoaks, serta kemampuan untuk memverifikasi keaslian informasi, menjadi keahlian yang semakin diperlukan dalam dunia digital.
Dalam menghadapi tantangan seperti penyebaran hoaks, kerjasama antara pemerintah, lembaga masyarakat, dan platform media sosial memegang peran yang sangat penting.
Upaya bersama dalam membangun kontrol dan mekanisme penanganan terhadap konten-konten yang merugikan harus diperkuat.