PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, PONTIANAK - Dilansir dari laman pontianak.go.id , Lurah Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Yusuf Panyungan menerima penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) RI. Adapun penyerahan penghargaan tersebut dalam rangka peringatan pasca Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2024 oleh Kepala BNN Provinsi Kalimantan Barat pada Jum'at (19/7/2024) di Rumah Budaya Kampung Caping.
Menurut Sumirat Kelurahan Bansir Laut telah mendapat pujian besar dari Kepala BNN RI atas kerja kerasnya dalam melakukan langkah yang luar biasa untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkotika. Diketahui jika kondisi di Kalbar cukup memperhatinkan dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Adapun sebanyak 16.755 orang pecandu narkoba yang ada di Kalbar berdasarkan dari data hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Universitas Indonesia dan Universitas yang ada di provinsi masing-masing.
"Sudah ada toko seperti Lurah Bansir Laut yang telah berbuat untuk masyarakat Kota Pontiaank khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Tidak banyak yang mendapat peestasi seperti ini," terangnya.
Menurut Sumirat, pada salah satu pusat rehabilitasi swasta yang ada di Kota Pontianak terdapat pecandu termuda berusia 10 tahun. Kondisi seperti itu tentu saja sangat memperhatinkan untuk seluruh masyarakat Pontianak.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menuturkan jika dalam melakukan pencegahan narkoba ada pada masyarakat itu sendiri. Jika ada yang terindentifikasi pemakai zat terlarang ataupun pengedar narkoba maka ia menghimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pengaduan atau pelaporan kepada pihak berwajib. RT, RW, lurah, dan camat diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan BNN baik yang tingkat kota maupun provinsi dalam menanganinya pada wilayah masing-masing.
"Kalau kita semua kompak, saya kira pemberantasan narkoba bisa diatasi. Antsra pemerintah berkolaborasi dengan BNN," ujar Ani.
Upaya pencegahan juga tidak kalah penting dibanding upaya penindakan. Karena Pola hidup yang sehat harus menjadi gaya hidup yang dimiliki warga Kota Pontianak sehingga banyak hal-hal positif yang dapat terserap.
"Dengan demikian kita tidak sempat memikirkan hal negatif, dilawan dengan kegiatan positif agar menjadi budaya dan pola hidup kita," tutup Ani.