BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 13–19 November 2025

Kamis 13-11-2025,08:53 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd

PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan potensi hujan harian di Kalimantan Barat untuk periode Kamis, 13 November hingga Rabu, 19 November 2025. Berdasarkan data pembaruan pada Rabu, 12 November 2025 pukul 20.20 WIB, wilayah Kalbar diperkirakan akan mengalami curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sebagian besar kabupaten dan kota.

Dari peta prakiraan BMKG, terlihat bahwa 13 hingga 15 November 2025 menjadi periode awal meningkatnya intensitas hujan di beberapa daerah, terutama Bengkayang, Mempawah, Kubu Raya, Kota Pontianak, dan Landak. Wilayah-wilayah tersebut didominasi warna kuning dan hijau pada peta, menandakan potensi hujan sedang dengan curah antara 20–50 mm per hari, serta hujan ringan di beberapa titik sekitar perbatasan dan pantai barat.

BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 12–14 November 2025

Sementara itu, Ketapang, Kayong Utara, dan Kapuas Hulu juga diperkirakan akan mengalami hujan ringan hingga sedang pada periode pertengahan minggu. Pola hujan menyebar secara merata di bagian selatan dan timur Kalbar, menunjukkan aktivitas awan konvektif yang cukup aktif akibat peningkatan kelembapan udara dan suhu permukaan laut yang hangat di sekitar wilayah perairan barat Kalimantan.

Memasuki 16 hingga 19 November 2025, curah hujan masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar, termasuk Sintang, Sekadau, Sanggau, dan Melawi. Daerah-daerah ini diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, meski dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kecenderungan cuaca lebih stabil dibandingkan periode sebelumnya.

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 12–18 November 2025

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi secara lokal. Kondisi ini dapat memicu genangan air, banjir, hingga tanah longsor, khususnya di wilayah dengan topografi dataran rendah dan perbukitan seperti Bengkayang dan Landak.

Masyarakat disarankan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG serta menyesuaikan aktivitas harian, terutama bagi nelayan, petani, dan pengguna transportasi darat.

Kategori :