Menanggapi kontroversi ini, Juru Bicara DPP PSI, Sigit Widodo, membela lonjakan suara partainya. Sigit menjelaskan bahwa lonjakan tersebut masih dalam perhitungan internal PSI dan mungkin disebabkan oleh data dari wilayah dengan pemilih PSI yang signifikan.
“Bisa jadi data dari wilayah yang memiliki pemilih PSI yang besar baru saja masuk, sehingga lonjakan ini adalah hal yang biasa dalam satu waktu,” ungkap Sigit kepada media pada Senin (4/3/2024).
BACA JUGA:Anies Tetap Setia pada Gerakan Perubahan Meski Hasil Cepat Unggulkan Prabowo
Sigit juga menekankan bahwa Sirekap adalah data real count, bukan sampling, sehingga tidak selalu proporsional.***