PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Peningkatan tajam dalam perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tercatat dalam hitungan Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menarik perhatian publik dalam beberapa hari terakhir.
BACA JUGA:Kontroversi Dibalik Lonjakan Tak Terduga PSI
Dalam waktu singkat, suara PSI yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra dari Presiden Jokowi, melesat sebesar 101.426 suara, mengangkat persentase suara sebanyak 0,12 persen.
Hingga Senin, 4 Maret, pukul 13.00 WIB, total suara PSI mencapai 2.404.282 suara, berdasarkan perhitungan dari 542.104 dari total 823.236 tempat pemungutan suara (TPS), setara dengan 65,85 persen.
Namun, lonjakan suara PSI tidak lepas dari sorotan dan dugaan anomali. Sejumlah data Sirekap yang dipublikasikan di situs web KPU menunjukkan adanya ketidakwajaran, terutama di beberapa provinsi seperti Banten, Jawa Barat, DIY, Jambi, Jawa Tengah, hingga Kalimantan Selatan.
Di Banten, misalnya, TPS 004 di Kota Cilegon mencatat lonjakan suara PSI yang mencolok.
Meskipun formulir C1 hanya mencatat 1 suara, data Sirekap mencatatkan 69 suara untuk PSI.
Kejadian serupa terjadi di Jawa Barat, di TPS 040 Kota Bogor, di mana PSI menerima 8 suara berdasarkan formulir C1, namun data Sirekap menunjukkan angka 18 suara.
BACA JUGA:Surya Paloh Berdialog dengan Presiden Jokowi, PKS: Sikap Hormat Terhadap Dinamika Politik
Anomali juga terdeteksi di DIY, terutama di TPS 010, Kelurahan Ngestirejo, di mana formulir C1 tidak menunjukkan adanya suara untuk PSI, sementara data Sirekap mencatat 27 suara.
Di Jambi, TPS 004 di Kelurahan Pelayang, Kecamatan Bathin II Pelayang, Kota Bungo, mencatat 0 suara untuk PSI dalam formulir C1, tetapi Sirekap mencatatkan 36 suara.
Kejadian serupa terulang di Jawa Tengah, di TPS 019 Kota Boyolali, di mana formulir C1 mencatat 2 suara untuk PSI, namun Sirekap mencatatkan 27 suara.
BACA JUGA:KPU Tegaskan Jeda Sementara Sirekap demi Akurasi Data!
Kontroversi juga meluas ke Kalimantan Selatan, di TPS 011 Koya Banjar, di mana formulir C1 mencatat 10 suara untuk PSI, sementara Sirekap mencatatkan 31 suara.