Peran Multi-Stakeholder
Sumastro juga mengimbau pihak sekolah, organisasi kepemudaan, dan orang tua untuk aktif berperan dalam mencegah tawuran dan balapan liar. Menurutnya, sinergi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga stabilitas sosial di Singkawang.
“Kita imbau pihak sekolah, organisasi kepemudaan terlebih lagi orang tua agar lebih peduli pada anak mereka, agar kejadian tawuran dan balap liar ini tidak lagi terjadi,” ujarnya.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Kegiatan Imlek dan Cap Go Meh 2025 Kota Singkawang
Pendekatan Hukum dan Edukasi
Kapolres Singkawang, AKBP Fatchur Rochman, menyampaikan bahwa tindakan hukum akan dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku, namun pendekatan edukasi dan pencegahan tetap menjadi prioritas.
“Tentunya kita sesuai dengan tahapan, dan tindakan prinsip lainnya atau penegakan hukum. Namun, kami juga lebih mengutamakan ke edukasi, dan pencegahan terkait hal tersebut,” terang Kapolres Singkawang.
BACA JUGA:Pemkot Singkawang Siapkan Pengembangan Ekowisata Gunung Poteng untuk Wisata Berkelanjutan
Sikap Tegas DPRD
Ketua DPRD Singkawang, Sujianto, meminta Pemkot Singkawang mengambil langkah tegas terhadap kelompok tawuran dan balap liar. Menurutnya, kejadian ini sudah sangat meresahkan dan mengganggu ketertiban umum.
“Saya meminta kepada Pemkot Singkawang harus segera menindaklanjutinya dengan tindakan-tindakan tegas kepada kelompok balap liar dan tawuran ini. Karena kejadian ini sangat meresahkan dan menggangu ketertiban umum,” ungkap Ketua DPRD Singkawang.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, Pemkot Singkawang berharap dapat menekan angka tawuran dan balap liar yang meresahkan masyarakat, sekaligus menjaga citra positif kota sebagai pusat toleransi.