Pesan artikel
Backlink iklan

Kota Seribu Kelenteng Singkawang, Ikon Wisata Tionghoa Terbesar di Kalimantan Barat

Kota Seribu Kelenteng Singkawang, Ikon Wisata Tionghoa Terbesar di Kalimantan Barat

Kegiatan Cap Go Meh di Singkawang pada tahun 2025-Pontianak Disway-dokumen istimewa

PONTIANAKINFO.COM, SINGKAWANG - Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyimpan kekayaan budaya etnis Tionghoa yang tak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga menjadi daya tarik pariwisata aktif hingga saat ini. Dari kota kota hingga sisi pedesaan, wisata Tionghoa di Kalbar menawarkan kombinasi religius, arsitektur, kuliner dan perayaan khas yang unik.

Kota Seribu Kelenteng

Di Kota Singkawang, julukan “Kota Seribu Kelenteng” tidak sekadar retorika. Kota yang berada sekitar 145 km dari Pontianak ini memiliki ratusan kelenteng dan wihara, serta digemari sebagai pusat budaya Tionghoa di Kalbar.  Banyak bangunan berarsitektur Tionghoa dan tradisi yang hidup di sana, seperti ritual Cap Go Meh dan parade Pawai Tatung yang menjadi magnet wisatawan. 

BACA JUGA:Mengenal The Pinus Singkawang, Hunian Eksklusif Bernuansa Alam Pertama di Kota Seribu Kelenteng

Ikon Religi & Arsitektur

Salah satu destinasi utama adalah Vihara Tri Dharma Bumi Raya di Singkawang. Vihara yang berdiri sejak 1878 ini memiliki arsitektur khas Tionghoa dan banyak dikunjungi saat Imlek maupun Cap Go Meh.  Vihara ini menjadi saksi akulturasi budaya Tionghoa dengan masyarakat lokal.

Tradisi & Festival yang Menarik

Perayaan Imlek hingga Cap Go Meh di Singkawang dan kota lainnya di Kalbar bukan hanya meriah, tapi juga unik. Misalnya, saat Cap Go Meh di Singkawang, wisatawan bisa menyaksikan parade tatung—para medium spiritual yang menampilkan atraksi ekstrem—yang jarang ditemukan di tempat lain.  Festival ini menunjukkan bahwa budaya Tionghoa di Kalbar bukan sekadar warisan masa lalu, namun seni hidup yang terus dirayakan.

BACA JUGA:Pemerintah Kota Singkawang Dorong Generasi Muda Berprestasi Lewat Ajang Dragon Boxing Night

Kuliner & Kawasan Pecinan

Selain aspek religius dan festival, wisata Tionghoa di Kalbar juga kuat di kuliner dan kawasan pecinan. Di bagian kota seperti Pontianak dan Singkawang terdapat kawasan dengan nuansa Tionghoa kental—contoh salah satu adalah kawasan “China Town” atau pemukiman bergaya Tionghoa yang bisa dieksplorasi wisatawan.  Kuliner khas seperti kue keranjang, dodol durian, dan makanan lainnya juga menjadi bagian pengalaman wisata budaya. 

Tantangan Pelestarian

Meski budaya Tionghoa telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di Kalbar, fasilitas informasi dan edukasi terkait kebudayaan Tionghoa masih terbatas. Sebuah studi di Pontianak menunjukkan bahwa fasilitas seperti “Pusat Informasi Budaya Tionghoa” masih sangat minim.  Ini menunjukkan kesempatan bagi pengembangan wisata budaya yang lebih terstruktur dan memberikan manfaat bagi pengunjung.

BACA JUGA:Saung Timur Singkawang: Wisata Terpadu Padukan Glamping, Agro Edu Wisata, dan Kuliner Lokal

Sumber: