Ayah dari Anak Korban Pencabulan di Pontianak Tulis Surat Terbuka untuk Presiden

Ilustrasi sebuah pulpen dan buku-Pontianak Disway-dokumen istimewa
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Seorang pria berusia 60 tahun di Kota Pontianak menulis surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memohon keadilan untuk putrinya yang menjadi korban pencabulan. Surat ini mencuat ke publik pada Minggu, 8 Desember 2024.
Dalam surat tersebut, pria yang tinggal di sebuah rumah kontrakan di kawasan kumuh dan padat di Pontianak ini menceritakan bahwa anak perempuannya, yang masih berusia 13 tahun, menjadi korban pencabulan berulang kali oleh pemilik kontrakan tempat mereka tinggal.
Kejadian tersebut dilaporkan kepada pihak kepolisian pada 20 Juli 2024. Awalnya, keluarga korban berharap mendapatkan keadilan melalui proses hukum. Namun, mereka kecewa karena pelaku kini telah dibebaskan.
"Sejak kejadian tersebut saya laporkan ke Polresta Pontianak, saya merasa punya harapan untuk mendapatkan keadilan," tulis sang ayah dikutip dari warta pontianak.
Namun, dia mengungkapkan bahwa harapan itu memudar seiring berjalannya waktu. Dia menyebut tindakan oknum kepolisian memberikan keadilan yang bersifat semu dan sesaat.
Ketidakpahaman Hukum dan Rasa Frustrasi
Dalam suratnya, pria tersebut mencurahkan rasa frustrasi dan keputusasaan atas situasi yang menimpa keluarganya. Dia menggambarkan kehidupannya yang sederhana dan serba kekurangan, tinggal di kontrakan sempit dengan keterbatasan ekonomi.
"Kami tidak punya apa-apa untuk membayar keadilan yang coba kami perjuangkan. Tapi kami keluarga yang taat aturan, berusaha tidak melanggar hukum, dan tetap bersyukur walau sering kali makan tidak harus kenyang," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa keluarnya pelaku dari tahanan membuat keluarganya merasa terancam dan terintimidasi. Situasi ini semakin memperparah luka yang dirasakan keluarganya.
Permohonan kepada Presiden
Dalam penutup suratnya, sang ayah dengan penuh harapan meminta Presiden Prabowo untuk turun tangan dan membantu keluarganya mendapatkan keadilan.
"Pak Presiden yang saya hormati, kemana lagi saya harus mengadukan nasib malang ini? Kami mohon dengan segala harapan agar Bapak bisa menolong kami untuk mendapatkan keadilan bagi anak saya," tulisnya.
Sumber: