Rentcar MaC
Mau iklan?

Indikasi Bandar Pemilu, Anies Tanggapi Dirty Vote: Jangan Seperti Pertandingan Sepakbola yang Serba Diatur

Indikasi Bandar Pemilu, Anies Tanggapi Dirty Vote: Jangan Seperti Pertandingan Sepakbola yang Serba Diatur

Anies bersama JK tanggapi Dirty Vote-Adhitya-Youtube

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Capres nomor urut satu, Anies Rasyid Baswedan, telah memberikan tanggapannya terhadap film dokumenter berjudul Dirty Vote yang mengulas tentang dugaan kecurangan dalam pemilu. Ditemani oleh Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Anies menegaskan bahwa kejadian yang digambarkan dalam film tersebut merupakan indikasi kecurangan yang patut diperhatikan.

BACA JUGA:Connie: Kalau Gua Jadi Gibran Gua Bun*h Presidennya

Anies menyatakan, "Seperti yang dikatakan bahwa ini akan merusak pemilu kita dan membuat hasil menjadi cacat. Ketika itu dilaksanakan maka itu jangan dilakukan, jangan dilakukan, jangan lakukan kecurangan, hentikan, mumpung masih ada 2 hari nih." Ungkapannya ini menegaskan pentingnya mencegah praktik curang dalam pemilu yang dapat merusak integritas hasil pemilihan.

 

Dia menggunakan analogi pertandingan sepakbola yang diatur secara tidak fair sebagai gambaran bagi situasi yang dihadapi. Dengan merujuk pada skenario tersebut, Anies mengingatkan akan bahayanya jika proses pemilu tidak dijalankan dengan transparan dan jujur. Dia juga mengimbau agar semua pihak terlibat berhati-hati agar tidak menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat.

 

Lebih lanjut, Anies menekankan bahwa kecurangan dalam pemilu tidak hanya merugikan proses demokrasi, tetapi juga berpotensi memicu ketidakpuasan dan kemarahan dari rakyat. Oleh karena itu, dia menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk menjaga integritas pemilu demi kesejahteraan bersama.

 

Anies juga menyampaikan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mungkin tidak menginginkan perubahan, namun perubahan itu sendiri merupakan hal yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Dia mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk tetap netral dalam proses pemilu, serta menyadari bahwa perubahan yang dibawa akan memberikan dampak positif bagi mereka juga.

BACA JUGA:Penanganan Pelanggaran dalam Pemilihan: Langkah-langkah dan Prosedur

Menurut Anies, demokrasi adalah pondasi yang harus dijaga, di mana setiap rakyat memiliki hak untuk menyuarakan pendapat mereka melalui pemilu yang bebas dan adil. Pandangan ini sejalan dengan visi yang diusungnya, yaitu menciptakan perubahan positif dan memperkuat demokrasi di Indonesia.

 

Film dokumenter Dirty Vote, yang berdurasi 1 jam 57 menit, pertama kali diunggah di platform YouTube pada hari pertama minggu tenang pada 11 Februari 2024. Dalam film tersebut, terdapat paparan dari beberapa pakar hukum tata negara seperti Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar, dan Bivitri Susanti. Ketiganya menyampaikan analisis mereka tentang potensi penyimpangan dalam proses pemilu di Indonesia.

 

Sumber: disway