Politik Dinasti di Kalimantan Barat: Anak Gubernur Sutarmidji Maju sebagai Caleg Partai Nasdem
Sutarmidji bersama Dytha dan Meyzar--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Nama Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023, Sutarmidji, kembali muncul setelah dari 8 caleg Partai NasDem DPRD Kota Pontianak Dapil Kecamatan Pontianak Kota, hanya anak sulungnya, Dytha Damayanti Pratiwi yang terlihat bekerja mencari suara untuk Pemilihan Umum 2024.
BACA JUGA:Waspada! Pemalsuan akun meningkat, Wakil Bupati Kuburaya jadi Korban
Caleg nomor urut lainnya tidak banyak terlihat memasang alat peraga kampanye (APK) di lingkungan Kota Pontianak.
Di satu sisi, istilah "Politik Dinasti" ini mengundang perdebatan tentang politik dinasti di Indonesia, di mana keluarga pejabat publik terlibat aktif dalam dunia politik.
Seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka.
Meskipun Sutarmidji telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur, kehadiran anaknya di arena politik menimbulkan pertanyaan tentang pengaruh dan kekuasaan yang masih dimiliki oleh keluarga tersebut.
BACA JUGA:Perjuangan Acui Simanjaya: Pedang, Uang, dan Tameng
Kritikus menyoroti potensi konflik kepentingan dan penggunaan kekuasaan secara tidak adil yang dapat terjadi dalam situasi ini.
Di sisi lain, pendukung keluarga Sutarmidji berargumen bahwa Dytha memiliki hak untuk terlibat dalam politik seperti warga negara lainnya dan bahwa partisipasinya dalam proses demokrasi harus dipandang secara independen dari status ayahnya sebagai mantan gubernur.
Namun demikian, penunjukan Dytha sebagai caleg Partai Nasdem juga menimbulkan spekulasi tentang potensi dukungan politik yang diterimanya dari lingkaran politik ayahnya.
Hal ini dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi Dytha dalam persaingan politik di Kalimantan Barat.
Meskipun politik dinasti merupakan isu yang kompleks dan kontroversial, kehadiran Dytha sebagai caleg Partai Nasdem di Pemilu 2024 menegaskan perlunya refleksi lebih lanjut tentang prinsip demokrasi, keadilan, dan akuntabilitas dalam sistem politik Indonesia.
Pilihan kembali kepada masyarakat untuk mengaminkan "Politik Dinasti" yang dibangun Sutarmidji atau tidak.
Dytha yang bernama lengkap Dytha Damayanti Pratiwi diketahui sudah dua kali ikut kontestasi pemilu.
Sebelumya Dytha hanya menempati podium dua di NasDem dapil Pontianak Kota yang otomatis membuatnya gagal terpilih.
BACA JUGA:PSI Mengajukan 2 Wanita Hebat untuk Mempromosikan Keadilan Hidup dan Lingkungan Melalui Kursi DPRD
Kali ini, Dytha mendapatkan nomor urut 1, berjuang keras meraih suara untuk satu kursi di DPRD Kota Pontianak.(*)
Sumber: harian disway kalbar