Presiden UEFA Angkat Bicara Terkait Kontroversi Ballon d'Or Rodri dan Vinicius Jr
Aleksander Ceferin selaku Presiden EUFA saat memberikan pernyataan terkait kontroversi Ballon d'Or 2024 yang melibatkan Rodri dan Vinicius-tendanganbalik-Instagram
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - UEFA merespons kritik yang dilontarkan oleh Real Madrid atas hasil pemilihan Ballon d'Or 2024, di mana gelandang bertahan Manchester City, Rodri, berhasil mengungguli Vinícius Jr. dari Real Madrid.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menegaskan pentingnya aspek fair play dalam proses penilaian dan menilai bahwa setiap klub dan pemain harus menerima hasil dengan sportif.
Ceferin sendiri secara langsung menanggapi ketidakpuasan Real Madrid.
“Mereka harus meninjau sendiri musim Vinícius untuk melihat apa yang dia lakukan terhadap wasit, pemain, dan penggemar di setiap pertandingan,” kata Ceferin.
Dia menekankan bahwa Vinícius harus mempertimbangkan catatan perilakunya di lapangan dan menyatakan bahwa UEFA selalu menjunjung tinggi prinsip fair play dalam setiap kompetisi maupun penghargaan.
BACA JUGA:Real Madrid Boikot Ballon d'Or 2024: Kekecewaan atau Aksi Memalukan?
Fokus Perdebatan: Rodri vs Vinícius Jr.
Dalam penghargaan ini, Rodri dan Vinícius Jr. menjadi pusat perhatian. Ceferin membandingkan keduanya dengan menyoroti performa dan sikap Rodri sebagai pemain yang tak pernah kalah dalam 72 pertandingan berturut-turut bersama Manchester City, suatu pencapaian luar biasa untuk seorang gelandang bertahan.
“Bandingkan dengan gelandang bertahan yang tidak pernah kalah dalam 72 pertandingan,” tambah Ceferin.
Presiden UEFA ini juga mengungkapkan bahwa Rodri bukan hanya unggul dalam statistik, tetapi juga memiliki rekam jejak fair play yang lebih baik dibandingkan Vinícius. Hal ini menempatkannya dalam posisi yang lebih kuat dalam penilaian Ballon d'Or.
BACA JUGA:Resmi! Tanpa Dua Pilar, Berikut Skuad Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang dan Arab Saudi
Fair Play dalam Ballon d'Or
Ceferin menjelaskan bahwa aturan fair play telah menjadi bagian penting dari Ballon d'Or sejak awal, dan hal ini menjadi salah satu faktor dalam menentukan pemenang.
“Aturan fair play telah ada di Ballon d'Or sejak awal, tetapi Real Madrid mengeluh karena keadaan tidak menguntungkan mereka,” ujarnya.
Sumber: