Rentcar MaC
Mau iklan?

Penyaluran Bantuan Beras Ditangguhkan Mendekati Pemilu 2024, Begini Pandangan Badan Pangan Nasional

Penyaluran Bantuan Beras Ditangguhkan Mendekati Pemilu 2024, Begini Pandangan Badan Pangan Nasional

Penyaluran Bantuan Beras Dihentikan Mendekati Pemilu 2024, Ini Pendapat Badan Pangan Nasional--Bulog

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Badan Pangan Nasional (NFA) memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

BACA JUGA:Menggebrak Pemilu 2024, Bawaslu Goyang Netralitas ASN dengan Kekuatan Penuh!

Keputusan ini diambil untuk memastikan jalannya proses Pemilu dengan lancar.

Menurut Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, penutupan sementara ini dilakukan untuk menghormati proses Pemilu dan memperbarui data.

"Selama periode hari libur nasional pada 8 dan 9 Februari, serta hari terakhir kampanye pada 10 Februari, diikuti oleh masa tenang Pemilu dari 11 hingga 13 Februari, penyaluran bantuan pangan beras akan dihentikan sementara," jelasnya pada Rabu, 7 Februari 2024.

BACA JUGA:Jagasuaramu, Resmi Meluncurkan Aplikasi dan Website untuk Pemilu Bersih

Adi menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan peraturan KPU dan arahan dari Presiden.

Setelah periode masa tenang berakhir, penyaluran bantuan pangan akan dilanjutkan pada 15 Februari mendatang.

Berkaitan dengan hal ini, NFA telah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan kelancaran proses Pemilu.

BACA JUGA:Preferensi Mahasiswa dalam Pemilu 2024, Public Speaking Menjadi Kunci

Penyaluran bantuan pangan beras dihentikan sementara di seluruh wilayah Indonesia mulai dari 8 hingga 14 Februari, dengan Bulog diminta untuk mengoptimalkan penyaluran sebelum dan setelah masa tenang.

Adi juga menekankan bahwa bantuan pangan ini merupakan inisiatif pemerintah untuk membantu masyarakat dalam kebutuhan pangan, bukan untuk kepentingan politik.

BACA JUGA:Visi misi program anies saat debat capres terakhir: bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberikan

Meskipun terdapat penundaan sementara, program ini akan tetap dilaksanakan hingga Juni mendatang.

Lebih lanjut, Adi menyebutkan bahwa NFA bersama BUMN pangan telah melakukan persiapan untuk menyambut musim panen di bulan Maret.

Pemerintah berkomitmen untuk menjaga harga gabah agar tetap stabil, sehingga petani dapat merasakan kesejahteraan.

BACA JUGA:Anies Baswedan Memberikan Tanggapan Bahwa Bansos Harus Mengikuti Kebutuhan Rakyat, Bukan Politisi

Kesejahteraan petani tercermin dalam Nilai Tukar Petani (NTP), yang menunjukkan tren kenaikan sejak Oktober 2022, dengan NTPP pada Januari 2024 mencapai 116,16 berdasarkan data BPS.(*)

Sumber: