Rentcar MaC
Mau iklan?

Kejutan dan Kegagalan, Irak Kehilangan Kemenangan Saat Selebrasi Berlebihan

Kejutan dan Kegagalan, Irak Kehilangan Kemenangan Saat Selebrasi Berlebihan

IRAK vs Yordania 2-3, kenapa Aymen Hussein kena kartu merah setelah cetak gol?-Reuters-

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pada babak 16 Besar Piala Asia 2023, Irak menemui tantangan serius dari Yordania, dan kelihatannya mereka sudah mendekati kemenangan setelah unggul 2-1 dalam pertandingan yang berlangsung di Khalifa International Stadium, Al Rayyan, pada tanggal 29 Januari 2024.

Aymen Hussein menjadi pahlawan sementara bagi Singa Mesopotamia dengan mencetak gol di menit ke-76, membawa timnya unggul. Namun, sebuah kejadian tak terduga mengubah nasib Irak saat wasit Alireza Faghani mengeluarkan kartu kuning kedua kepada Aymen Hussein setelah selebrasi kontroversialnya.

BACA JUGA:BRI Bagi Dividen Interim Rp12,7 Triliun: Komitmen pada Value dan Kinerja Unggul

Selebrasi Aymen Hussein, meskipun tampak sepele, menjadi pemicu kegagalan Irak. Gerakannya yang dianggap terlalu berlebihan oleh wasit berujung pada kartu merah, mengakibatkan kehilangan satu pemain kunci di 15 menit terakhir pertandingan.

Kegagalan itu terasa begitu memilukan saat Irak harus menelan dua gol dari Yordania di injury time. Yazan Al-Arab mencetak gol di menit ke-95, diikuti oleh Nizar Al-Rashdan dua menit kemudian, membuat skor berbalik 2-3 untuk keunggulan Yordania.

Peraturan selebrasi FIFA yang tegas telah menegaskan bahwa gestur yang diorkestrasi dan berlebihan dapat berakibat pada sanksi, termasuk kartu kuning atau merah. Dalam kasus Aymen Hussein, selebrasi yang dianggap terlalu berlebihan membuatnya harus meninggalkan lapangan, membebani Irak dengan konsekuensi yang mahal.

BACA JUGA:Tugas dan Gaji Anggota KPPS Pemilu 2024, Persiapan dan Penghargaan

Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pemain bahwa peraturan selebrasi perlu dihormati untuk menjaga keseimbangan fair play dan integritas pertandingan. Irak, yang awalnya berada di ambang kemenangan, akhirnya harus menerima kenyataan pahit bahwa kecerobohan dalam selebrasi dapat mengubah jalannya sebuah pertandingan besar.***

Sumber: Harian Disway