Praktisi Hukum Sekaligus Managing Partner ANF Law Firm Syamsul Jahidin Sebut Bupati Melawi Anti Kritik
Praktisi Hukum sekaligus Managing Partner ANF Law Firm, Syamsul Jahidin.--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MELAWI - Bupati Melawi, Dadi Sunarya menegaskan kalau pemberitaan yang muncul soal laporan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi adalah hoax.
Sebelumnya, Dadi Sunarya dilaporkan oleh pengacara kondang Kamarudin Simanjutak ke KPK soal kasus dugaan korupsi proyek pengadaan air bersih.
Isu dugaan korupsi itu datang seiring majunya Dadi Sunarya ke periode kedua Bupati Melawi.
Dadi Sunarya disebut akan menghadapi kotak kosong di Pilkada Melawi 27 November mendatang.
“Saya menanggapi dengan tenang, santai dan tetap fokus menjalani tugas sebagai kepala daerah,” kata Dadi saat ditemui di Nanga Pinoh, Kamis 15 Agustus 2024.
Dadi tak menyangkal soal dirinya yang melawan kotak kosong.
Ia menganggap semua tuduhan tersebut adalah upaya untuk menjatuhkan namanya.
“(Lawan) Kotak kosong itu benar. Jadi apa yang dilakukan itu untuk menjatuhkan citra saya sebagai pemimpin dan calon. Saya tidak terpengaruh atas fitnah ini. Berita miring ini sengaja dihembuskan untuk merusak nama baik saya jelang Pilkada. Tapi saya tetap tenang dan percaya pada kebenaran. Biarlah waktu yang menjawab semuanya,” katanya.
BACA JUGA:DPC PKB Melawi Laporkan Lukman Edy Cemarkan Nama Baik Gus Imin
Terkait laporan warga Melawi yang masuk ke KPK, Dadi meyakini bahwa laporan tersebut hanya mencatut atau mengatasnamakan masyarakat Melawi.
Ia menekankan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang menganut asas praduga tak bersalah.
“Saya diam bukan karena saya takut, saya diam bukan karena saya benar, dan saya diam bukan karena saya salah. Untuk apa juga saya tanggapi hal-hal seperti ini. Dan saya rasa juga KPK itu adalah orang -orang pilihan. Apalagi yang dilaporkan ini kan proyek air bersih. Tentu masih banyak hal lain yang diurus KPK. Cuma saya menyayangkan saja. Laporan ini menyangkut ke hal pribadi. Saya lebih baik fokus untuk pencalonan periode kedua dan melanjutkan tugas sebagai bupati. Jadi saya kalikan nol lah itu. Biarkan mereka berkoar-koar dan sakit hati,” katanya.
Dadi juga mengetahui siapa yang membawa isu tersebut dan mendorong laporan ke KPK. Namun, ia memilih untuk tidak mengungkapkan identitasnya demi menjaga etika. Ia menyadari bahwa dalam politik terdapat kawan dan lawan.
“Kita sebutkan tidak etis karena ada asas praduga tidak bersalah. Tapi yang perlu digarisbawahi, sabarnya saya ada batasnya. Suatu saat kita akan berbalas pantun,” ujarnya.
Sumber: disway kalbar