Rentcar MaC
Mau iklan?

Santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ditemukan Meninggal di Sungai Kapuas

Santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ditemukan Meninggal di Sungai Kapuas

Penemuan Korban Santri Tenggelam di Sungai Kapuas--

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID – Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum. Seorang santri bernama Jamil Fahriansyah, yang baru berusia 14 tahun, ditemukan meninggal dunia di Sungai Kapuas pada Minggu, 7 Juli 2024, pukul 21.05 WIB.

Kejadian ini mengguncang masyarakat sekitar, terutama keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan agama terkemuka di daerah tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Jamil ditemukan tak bernyawa di dekat dermaga penyeberangan Kumpai, Desa Sungai Ambangah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penemuan jasad Jamil tak jauh dari lokasi tersebut menjadi tanda tanya besar bagi warga setempat dan pihak berwenang.

Kapolsek Sungai Raya, AKP Harianto, melalui Kasubsi Penmas Sihumas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, menjelaskan bahwa proses pencarian dilakukan dengan cepat setelah adanya laporan kehilangan. Pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan warga setempat dan pihak kepolisian memakan waktu kurang lebih satu jam sebelum akhirnya jasad Jamil ditemukan.

Kronologis kejadian bermula saat korban bersama 6 orang temannya pergi ke Dermaga Kumpai sekitar jam 20.15 WIB untuk mencuci tossa.

Saat teman-temannya mencuci motor, terang Aiptu Ade, korban tiba-tiba terjun ke dalam Sungai Kapuas. Teman-teman korban tidak mengetahui bahwa Jamil Fahriansyah ternyata tidak bisa berenang.

"Ketika berada di air, korban mulai kesulitan dan melambaikan tangan meminta pertolongan,” terangnya.

BACA JUGA:Istri Rekam Suami Saat Melakukan Pemerkosaan di Kebun Karet

Melihat korban akan tenggelam, teman-temannya sempat melakukan upaya pertolongan. Namun, mereka tidak berhasil menolong korban.

"Mereka kemudian mencari bantuan kepada warga setempat, dan salah satu santri menghubungi pengasuh Pesantren Miftahul Ulum untuk memberitahukan peristiwa tersebut," jelasnya.

Proses pencarian dimulai segera setelah laporan diterima oleh pihak kepolisian. Warga setempat turut membantu dalam upaya pencarian ini, menunjukkan solidaritas dan rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Pencarian dilakukan dengan menyisir sepanjang sungai dan daerah sekitar dermaga Kumpai.

"Kami mendapatkan laporan sekitar pukul 20.00 WIB dan langsung bergerak cepat dengan melakukan penyisiran di sekitar lokasi terakhir Jamil terlihat. Berkat kerjasama yang baik antara polisi dan warga, jasad Jamil berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari satu jam," ujar Aiptu Ade.

Meskipun jasad Jamil sudah ditemukan, penyelidikan lebih lanjut tetap dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian santri muda tersebut. Pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan mencari bukti tambahan yang dapat mengungkap misteri di balik kejadian ini.

Masyarakat sekitar juga turut berduka dan berharap agar pihak berwenang dapat segera mengungkap misteri di balik kejadian ini. Mereka mengapresiasi upaya cepat pihak kepolisian dalam proses pencarian dan berharap agar kasus ini dapat segera terungkap.

Sumber: istimewa