Rentcar MaC
Mau iklan?

Paulus: Baru 27 Desa di Melawi Deklarasikan ODF, 142 Desa Belum

Paulus: Baru 27 Desa di Melawi Deklarasikan ODF, 142 Desa Belum

Sekretaris Daerah Kabupaten Melawi, Paulus Saat Deklarasi ODF di Desa Lengkong Nyadom pada Kamis (4/7/2024)--

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MELAWI - Kabupaten Melawi memiliki 11 kecamatan dan 169 desa. Desa yang sudah mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan baru 27 desa. 

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Melawi, Paulus pada saat memberikan sambutan di acara Deklarasi ODF di Desa Lengkong Nyadom, Kamis (4/7/2024).

"Kabupaten Melawi memiliki 169 desa, dari 169 desa tersebut baru 27 desa yang mendeklarasikan ODF ini. Maka masing banyak tugas kita bersama untuk mewujudkan desa-desa yang bisa mendeklarasikan ODF," ungkap Paulus.

Paulus mengatakan, pengaruh dari ODF ini adalah stunting. Stunting di Kabupaten Melawi tertinggi di Kalimantan Barat, tapi upaya dari tim penanganan stunting yang sangat luar biasa, dimana tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Melawi ini 44 persen. Tahun 2023 kemarin sudah turun menjadi 35 persen.

"Tahun 2024 ini mudah-mudahan bisa kita tekan lagi. Target nasional itu 12 persen, kita masih kerja berat sekali untuk mencapai target nasional tersebut. Kalau stunting ini bisa kita atasi, tentu pertumbuhan anak-anak lahir dan dibesarkan tentu akan menjadi sehat, dan pantaslah kita mendapatkan kabupaten layak anak," jelasnya.

BACA JUGA:Antisipasi Penyimpanggan BBM Bersubsidi, Polres Melawi Lakukan Monitoring Ke SPBU

Dalam kesempatan tersebut, Paulus membacakan sambutan Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa. Dalam isi sambutan Bupati Melawi mengatakan lingkungan dan perilaku menjadi faktor terbesar dalam menentukan status kesehatan masyarakat. 

Perilaku hidup bersih dan sehat menjadi tanggung jawab bersama agar masyarakat mau dan menyadari, mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi. Untuk menanggulangi permasalahan kesehatan tersebut, diselenggarakan lah pembangunan kesehatan oleh pemerintah pusat maupun daerah serta dengan melibatkan peran sektor swasta dan masyarakat.

Salah satu program nasional yang merupakan upaya dalam pembangunan kesehatan yakni Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM sendiri merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hidup bersih dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Dalam sambutan Bupati Melawi tersebut, juga menyampaikan indikator output STBM yaitu menurutnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. Salah satu dari indikator output STBM yakni setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar, sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air besar disembarang tempat.

"Pemerintah Kabupaten Melawi memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Kepala Desa Lengkong Nyadom beserta perangkatnya dan seluruh masyarakat setempat yang telah bahu membahu, bergotong royong untuk membuat WC, sehingga menjadi desa yang terbebas dari buang air besar sembarangan,"ucap Paulus saat membacakan sambutan Bupati Melawi.

"Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wahana Visi Indonesia yang selama ini telah mendampingi desa-desa di Kabupaten Melawi dalam pembangunan kesehatan pada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Semoga Wahana Visi terus melanjutkan programnya di Kabupaten Melawi ini, karena PR kita masih banyak," pungkas Paulus.

 

Sumber: disway kalbar