Ketegangan di Laut Merah, Respons Arab Saudi Terhadap Serangan AS dan Inggris Terhadap Houthi di Yaman
Raja Salman memberikan pendapatnya-Harian.Disway.id-https://harian.disway.id/read/754803/as-inggris-serang-houthi-raja-salman-buka-suara/15
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Arab Saudi memberikan pernyataan resmi terkait serangan AS dan Inggris di Yaman. Mereka menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dan stabilitas regional di Laut Merah, sambil mendorong penahanan diri dan menghindari eskalasi.
"Saudi menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas regional di Laut Merah dan meminta (para pihak) menahan diri dan menghindari eskalasi," demikian keterangan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Saudi, Jumat 12 Januari 2024.
Serangan AS dan Inggris direspon sebagai tindakan terhadap serangkaian aksi Houthi yang menyasar kapal dagang di Laut Merah. Houthi mengklaim serangannya sebagai solidaritas terhadap Palestina, menciptakan ketegangan regional.
AS membentuk koalisi laut internasional, Operation Prosperity Guardian, melibatkan banyak negara. Arab Saudi, memimpin aliansi melawan Houthi di Yaman, telah lama terlibat dalam konflik ini, termasuk serangan terhadap instalasi minyaknya.
Dampaknya terasa di sektor pelayaran global dengan perusahaan besar mengalihkan rute pelayaran Asia-Eropa. Kenaikan tarif pengiriman terjadi, mempengaruhi perdagangan global dan menurunkan volume kargo.
Ketegangan ini juga merugikan ekonomi global dengan penurunan perdagangan dan dampak signifikan pada Uni Eropa dan Amerika Serikat. Jalur perdagangan Laut Merah, meskipun bukan pusat bagi AS, tetap memengaruhi perdagangan dunia.
Tingginya ketegangan berpotensi memicu kenaikan harga minyak dunia. Jika konflik meluas ke Selat Hormuz, Goldman Sachs memperkirakan potensi kenaikan harga minyak hingga 20% hingga 100%.
Situasi ini menciptakan tantangan besar bagi stabilitas ekonomi global dan membutuhkan respons yang cermat dari semua pihak terlibat.***
Sumber: Harian Disway