Rentcar MaC
Mau iklan?

OPINI: Logical Fallacy pada pewartaan dugaan flexing kemewahan istri PJ. Gubernur Kalbar dan Kadis Pendidikan

OPINI: Logical Fallacy pada pewartaan dugaan flexing kemewahan istri PJ.  Gubernur Kalbar dan Kadis Pendidikan

Opini--

Oleh: Novrialdi Budi Putra.

Presiden Joko widodo meluncurkan salah satu core value yang wajib dimiliki pejabat publik dan aparatur sipil negara untuk gaya hidup sederhana. Arahan presiden Joko widodo tidak terbatas pada ASN namun juga terhadap pejabat negara termasuk diantaranya BUMN, TNI/POLRI, Kejaksaan, dsb. Core values ASN “BERAKHLAK” yang merupakan akronim dari ‘Berorientasi Pelayananan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif’ lengkap dengan semboyan “bangga melayani bangsa”. Core value BERAKHLAK ini merupakan sari nilai dalam kode perilaku ASN dalam UU Nomor 5/2014 Tentang ASN untuk menjadi penyederhanaan yang lebih mudah dipahami dan diimplementasikan oleh seluruh ASN.

Presiden Joko Widodo menerangkan bahwa inti daripada nawacita reformasi birokrasi adalah rakyat terlayani dengan baik, secara efektif, dan akuntabel. Adapun kasus penyiksaan seorang remaja oleh seorang anak Rafael Alun Trisambodo yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II mencuat apatisme rakyat pada pejabat negara.

Perilaku pamer harta kekayaan dan harta oleh Mario Dandy dalam akun sosial media yang dimilikinya menjadi faktor kemarahan netizen. Diperkuat dengan ditahannya Eks Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono buntut dari pamer kekayaan di media sosial, sehingga tersangka Andhi Pramono disangkakan pada kasus gratifikasi dan pencucian uang. KPK berterima kasih kepada masyarakat yang secara aktif memantau media sosial untuk menemukan dan mengendus pejabat negara dengan jumlah harta yang mencurigakan melalui perilakunya dalam media sosial.

Flexing menurut cambridge dictionary adalah menunjukkan sesuatu yang seseorang miliki atau raih tetapi dengan cara yang dianggap oleh orang lain tidak menyenangkan. Flexing dalam pandangan islam juga cukup mendetail adanya yang bisa dikategorikan menjadi lima klasifikasi, yaitu tentang melakukan sesuatu karena mengharapkan pujian; sombong karena memiliki harta, kekuatan, dan kelebihan; larangan bersikap sombong dan membanggakan diri; lalai karena kenikmatan dunia; dan larangan berperilaku boros dan berlebihan (1) sehingga perilaku pamer harta yang berlebihan di publik oleh pejabat negara akan menimbulkan kecemburuan sosial.

Karya jurnalistik wajib berpedoman pada kode etik, kode etik jurnalistik adalah seperangkat norma dan pedoman perilaku profesional yang menjadi panduan bagi jurnalis untuk meproduksi karya jurnalistik yang mencakup aspek moralitas dan tanggung jawab sosial. Adapun pemberitaan dugaan perilaku flexing pamer kemewahan di media sosial oleh pejabat pemerintah daerah provinsi Kalimantan barat yaitu istri PJ Gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsia Klimantan Barat “oleh nitizen”. Adapun dalam pewartaan tersebut disampaikan dugaan perilaku

1 Khairatul Usrah, ‘Fenomena Flexing Di Media Sosial Dalam Pandangan Al-Quran’ (universitas islam negeri arraniry, 2023) <https://repository.ar-raniry.ac.id/35999/1/Khairatul Usrah%2C 190303129 (2023).pdf

pamer pakaian mewah yang jauh dari kesan sederhana oleh Windy Prihastari dan Rita Hastarita seperti ‘selebgram dan selebriti’. Didalam pewartaan disampaikan bahwa adanya dugaan rumor berderar di kalangan ASN dan masyarakat karena perilaku flexing oleh pejabat yang disangkakan.

Adapun hemat penulis, pewartaan ini jauh dari nilai-nilai etik jurnalistik yang disepakati oleh 29 organisasi pers seluruh Indonesia di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2006; Keputusan Dewan Pers No.03/SK-DP/III/2006 yang diperkuat oleh Peraturan Dewan Pers No.6/Peraturan-DP/V/2008; dan Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang No.40 Tahun 1999 Tentang Pers2

Adapun jabarannya sebagai berikut:

Diduga Pewartaan Mini Uji Informasi Pewartaan diduga tidak menguji informasi, pewartaan tersebut sarat akan opini, bukan sebuah fakta. Informasi yang disajikan dalam pemberitaan wajib fakta dan teruji kebenarannya. Adapun beberapa bagian dalam pewartaan adalah bersifat opini seperti “memamerkan pakaian mahal”, “bergaya bak selebritis dengan acting yang sudah diskenariokan seolah-olah dekat dengan masyarakat”. Adapaun pakaian mahal tidak memiliki definisi yang pasti dan ukuran sebuah produk dikatakan ‘mahal’ atau tidak adalah bersifat relatif. ‘skenario’ dapat diartikan sebagai setting atau pengaturan yang bisa berkonotasi positif maupun negatif. Mengambil contoh ajang kompetisi memasak Master Chef yang dikatakan publik adalah settingan, kemudian mendapat klarifikasi oleh juri master chef saat itu (Arnolod Poernomo, Renata Moelok, dan Juna Rorimpandey) yang mengakui bahwa ajang tersebut di-setting yaitu setting kamera, setting lighting, setting jenis challange yang akan dihadapi peserta, dan merujuk pada pengaturan sebuah produksi film (tidak berkonotasi negatif). Sehingga tidak terdapat nilai jelas mengapa narasi tersebut diutarakan dalam sebuah pewartaan.

Relatifitas Standar Barang Mewah

Sebuah peristiwa viral dan menjadi perbincangan publik yaitu sebuah konten lewat akun Zoe Taco, dengan judul: Tas mewah pertama saya dari Charles & Keith (C&K), yang dibeli oleh ayahnya sebagai hadiah menjadi perdebatan publik. Ada orang yag mengatakan bahwa merek tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai barang/merek mewah dan Zoe Taco mengalami pembullyan karenanya. Zoe Taco menganggap tas senilai USD 79.90 sebagai barang mewah dilatarbelakangi oleh kondisi finansial keluarganya yang rendah, sehingga nilai USD 79.90 adalah suatu kemewahan. Sehingga menjadi pertanyaan mendasar, bagaimana bisa busana yang dikenakan oleh salah satu pejabat yang merupakan produksi dari pengrajin lokal Pontianak oleh Kreasi Sungai Putat dibawah binaan 

Dekranasda Kota Pontianak menjadi ‘baju mewah’ yang berkonotasi negatif? Sehingga narasi-narasi yang diungkapkan patut diduga keras adalah opini dan menuju ke kategori prasangka, fitnah, dan pencemaran nama baik karena informasi dalam pewartaan akan sangat sulit untuk dipertanggungjawabkan.

Sumber: