Angka Kematian DBD Terus Meningkat, Pertengahan Tahun Kemenkes Berencana Melaunching Vaksin
Gigitan Nyamuk Aedes aegypti sebagai perantara --
Sistem cuaca El Niño, yang dimulai pada pertengahan tahun lalu, mengakibatkan peningkatan suhu permukaan laut di Pasifik yang menyebabkan suhu udara menjadi lebih panas dari biasanya.
Dampaknya, musim kemarau pada tahun 2023 akan menjadi lebih ekstrim daripada tahun-tahun sebelumnya karena curah hujan yang minim. Puncak musim hujan juga tertunda hingga awal 2024.
Dengan memperhitungkan kondisi cuaca dan perubahan pola musim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meramalkan bahwa jumlah kasus DBD di Indonesia akan mencapai puncaknya pada bulan Maret-April 2024.
Oleh karena itu, cuaca panas yang berlangsung lama disebabkan oleh fenomena El Niño menyebabkan persediaan telur Aedes aegypti bertambah, sehingga ketika hujan turun, jumlah nyamuk yang menetas jauh lebih banyak dari biasanya, ungkap Erni.
Hujan yang tidak menentu juga dapat memiliki dampak yang signifikan. Contohnya, menurut Erni, hujan hanya jatuh di area tertentu, menyebabkan telur-telur Aedes aegypti menetas.
Serangga-serangga tersebut lalu terbang ke area lain yang masih hangat dan bertelur kembali di sana. Aedes aegypti juga cenderung menjadi lebih agresif ketika berada dalam lingkungan yang hangat.
Erni menegaskan bahwa masalah perubahan iklim dan anomali cuaca bukanlah hal baru yang terjadi belakangan ini. Masalah ini telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu, menurutnya fokus utamanya adalah untuk mendorong penduduk agar mempraktikkan gaya hidup yang sehat dan bersih setiap hari, termasuk dengan menerapkan konsep 3M. Menurutnya, sampai saat ini, usaha ini memang belum maksimal.
Sumber: disway kalbar