Iklan pemberitaan
Rentcar MaC

Dua Budaya Asal Ketapang, Tengkuyung Berambeh dan Baborent Dayak Simpakng Resmi Jadi WBTb Nasional

Dua Budaya Asal Ketapang, Tengkuyung Berambeh dan Baborent Dayak Simpakng Resmi Jadi WBTb Nasional

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ketapang, Samson Nopen (kiri) saat hadir dalam kegiatan penetapan warisan budaya takbenda Indonesia di Jakarta-Seksi Dokumentasi dan Publikasi PSBD 2025-dokumen istimewa

PONTIANAKINFO.COM, JAKARTA - Kekayaan budaya Kabupaten Ketapang kembali mendapat pengakuan di tingkat nasional. Dua warisan budaya takbenda (WBTb) dari daerah ini, yaitu permainan tradisional Tengkuyung Berambeh dan ritual adat Baborent Dayak Simpakng, secara resmi telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. 

Penetapan ini berlangsung pada Sidang Penetapan WBTb Indonesia 2025 yang digelar di Hotel Sutasoma Darmawangsa, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Oktober 2025 oleh Tim Ahli Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Penetapan ini menambah daftar warisan budaya Ketapang Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. 

BACA JUGA:Wakil Bupati Ketapang Tanggapi Kasus Keracunan Massal Siswa SDN 12 Benua Kayong, Pastikan Evaluasi Dapur MBG

Tengkuyung Berambeh: Permainan Tradisional yang Erat dengan Alam 

Tengkuyung Berambeh merupakan permainan tradisional yang sangat unik, khas masyarakat Dayak di wilayah Ketapang. Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah cangkang siput sungai (tengkuyung), kayu dan seutas tali. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih dengan cara adu kecepatan memindahkan satu persatu cangkang tengkuyung dari sebelah kiri ke kanan melalui simpul tali induk tengkuyung pada satu lubang kecil dibagian tengah. Siapa yang paling cepat memindahkan anak tengkuyung dari kiri ke kanan ditetapkan sebagai pemenang.

Permainan ini tidak hanya menguji ketangkasan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kerja sama, sportivitas, dan kedekatan dengan alam. Permainan ini juga menjadi media interaksi sosial yang mempererat hubungan antarmasyarakat. 

BACA JUGA:Inspiratif, Tim 1 KPU Ketapang Usung Demokrasi dalam Keberagaman dalam Lomba Video Agustusan

Ritual Baborent Dayak Simpakng: Pengobatan Tradisional dan Kedekatan dengan Leluhur 

Selain permainan, ritual adat Baborent dari suku Dayak Simpakng juga mendapat pengakuan sebagai WBTb. Ritual ini merupakan upacara pengobatan tradisional yang bertujuan untuk menyembuhkan orang yang sakit, baik orang dewasa maupun anak-anak. Ritual ini dilakukan oleh seorang dukun yang disebut Borent yang bertindak sebagai perantara antara dunia nyata dan alam gaib, memohon bantuan roh leluhur yang disebut Sobat untuk penyembuhan. 

Ritual Baborent dilaksanakan dengan syarat dan niat tertentu, yang menunjukkan kepercayaan kuat masyarakat Dayak Simpakng terhadap kekuatan spiritual dan kearifan lokal. Ini adalah bagian penting dari kepercayaan tradisional mereka yang diwariskan secara turun-temurun. 

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ketapang Samson Nopen yang hadir pada sidang penetapan di Jakarta menyampaikan rasa syukur dan bangga atas penetapan ini. Ia berharap pengakuan ini akan semakin memotivasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus mencintai dan melestarikan warisan budaya lokal.

BACA JUGA:Pemuda Katolik Ketapang Apresiasi Capaian Kinerja Kementerian Pertanian RI

"Ini adalah pengakuan atas kekayaan dan keragaman budaya yang kita miliki di Ketapang," ujarnya. "Penetapan ini juga menjadi dorongan bagi kami untuk terus menginventarisasi dan mendaftarkan potensi budaya lainnya agar dapat diakui di tingkat nasional," ungkapnya.

Dengan penetapan ini, permainan tradisonal Tengkuyung Berambeh dan ritual Baborent Dayak Simpakng kini resmi masuk dalam daftar kekayaan budaya nasional. Hal ini tidak hanya menambah daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia, tetapi juga memperkuat identitas budaya Ketapang dan menjadi warisan berharga bagi seluruh bangsa.

Sumber: