BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 8–10 Oktober 2025

PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk periode tiga hari, mulai Rabu, 8 Oktober hingga Jumat, 10 Oktober 2025. Dalam laporan resminya yang diperbarui pada Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 07.36 WIB, BMKG menyebut sejumlah wilayah di Kalimantan Barat berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Berdasarkan data BMKG, pada Rabu, 8 Oktober 2025, potensi hujan sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, dan Sintang. Masyarakat di daerah tersebut diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi genangan air, jalan licin, dan terganggunya aktivitas transportasi akibat intensitas hujan yang tinggi.

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 8–14 Oktober 2025

Sementara itu, pada Kamis, 9 Oktober 2025, hujan dengan intensitas serupa masih berpotensi terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu. Kondisi ini menunjukkan bahwa wilayah bagian timur Kalimantan Barat masih menjadi pusat aktivitas awan hujan yang cukup signifikan. BMKG mengingatkan agar masyarakat setempat terus memantau kondisi cuaca harian, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor.

Pada hari terakhir periode prakiraan, Jumat, 10 Oktober 2025, potensi hujan sedang hingga lebat beralih ke wilayah Kabupaten Bengkayang. Wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan yang dapat berlangsung pada siang hingga malam hari. Meski demikian, BMKG menyatakan bahwa potensi angin kencang di seluruh wilayah Kalimantan Barat selama periode tiga hari ini terpantau nihil.

BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 6–8 Oktober 2025

BMKG Kalimantan Barat juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap perubahan kondisi cuaca yang cepat. Aktivitas luar ruangan dan perjalanan darat maupun laut sebaiknya disesuaikan dengan kondisi cuaca terkini. Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diharapkan tetap siaga dalam menghadapi kemungkinan dampak dari curah hujan tinggi, terutama di daerah dengan sistem drainase yang belum optimal.

Sumber: