BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 14–16 September 2025

Rilisan BMKG Kalbar peringatan dini cuaca 3 hari kedepan di Kalimantan Barat-bmkg_kalbar-Instagram
PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat kembali merilis peringatan dini cuaca tiga harian untuk wilayah Kalbar. Berdasarkan pembaruan data Minggu, 14 September 2025 pukul 07.35 WIB, masyarakat diimbau mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi terjadi pada 14 hingga 16 September 2025.
Pada Minggu, 14 September 2025, beberapa wilayah yang masuk kategori Waspada hujan sedang hingga lebat mencakup Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kubu Raya, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Sintang. Sementara itu, Bengkayang, Kota Singkawang, Landak, Mempawah, dan Sambas masuk kategori Siaga dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat.
BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 14–20 September 2025
Memasuki Senin, 15 September 2025, prakiraan cuaca menunjukkan hujan sedang hingga lebat dapat melanda hampir seluruh wilayah Kalbar. Kabupaten Bengkayang, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Sintang berada pada status Waspada. Sementara itu, Kapuas Hulu ditetapkan dalam kategori Siaga karena berpotensi mengalami hujan lebih intens.
Kemudian pada Selasa, 16 September 2025, wilayah terdampak berkurang namun potensi hujan sedang hingga lebat masih perlu diwaspadai di Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Melawi, Sekadau, dan Sintang.
BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 13–15 September 2025
Berdasarkan hasil analisis BMKG, tidak terdapat potensi angin kencang di seluruh wilayah Kalbar dalam periode 14–16 September 2025. Namun, masyarakat tetap diminta berhati-hati terhadap dampak hujan lebat, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air di kawasan rawan bencana.
BMKG Kalbar mengingatkan bahwa peringatan dini ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah, masyarakat, dan instansi terkait agar lebih siap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Sumber: