Pemkab Kubu Raya Tetapkan Bakar Wangkang jadi Agenda Wisata Budaya Tahunan

Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto saat diwawancarai awak media-prokopim_kuburaya-Facebook
PONTIANAKINFO.COM, KUBU RAYA - Tradisi sembahyang leluhur musim gugur masyarakat Tionghoa berpadu ritual sakral pembakaran replika kapal wangkang menyemarakkan areal Taman Pemakaman Umum Yayasan Bhakti Suci, Kecamatan Sungai Raya pada Sabtu, 6 September 2025 petang. Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto membuka langsung acara yang berlangsung khidmat. Sukiryanto menegaskan bakar wangkang bukan sekadar tradisi tahunan masyarakat Tionghoa, melainkan menjadi bagian dari kekayaan budaya Kalimantan Barat.
“Mulai tahun depan pembakaran replika kapal wangkang resmi masuk kalender wisata tahunan Kubu Raya. Kesepakatan ini sudah kita bangun bersama Disporapar,” ungkapnya.
Ia juga mendorong agar kegiatan akbar tersebut dipusatkan di halaman Kantor Bupati Kubu Raya. Menurutnya, lokasi tersebut adalah ruang publik yang representatif untuk acara kebudayaan berskala besar.
BACA JUGA:Bupati Sujiwo: Perusahaan Sawit Mitra Strategis Pemkab Kubu Raya dalam Pembangunan Daerah
“Paling tidak, pembukaan dan penutupan acara bisa berlangsung di halaman kantor bupati,” harapnya.
Sukiryanto menilai ritual adat budaya bakar wangkang bukan hanya milik masyarakat Kubu Raya, tetapi juga warisan budaya seluruh masyarakat Kalimantan Barat.
“Dengan penataan penyelenggaraan yang lebih terstruktur dapat menjadikan tradisi ini sebagai daya tarik wisata budaya sekaligus meningkatkan citra daerah di mata publik,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Kubu Raya Siapkan Aturan Tonase Angkutan Sawit Demi Jaga Infrastruktur Jalan
Yayasan Bhakti Suci menyambut positif langkah Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu Raya yang menetapkan tradisi bakar wangkang sebagai satu di antara agenda dalam kalender acara tahunan daerah mulai 2026 mendatang. Sekretaris Yayasan Bhakti Suci Heri Sandra menegaskan pihaknya siap mengemas tradisi sakral itu dengan konsep lebih terbuka dan terstruktur.
“Kami didatangi Disporapar untuk silaturahmi. Ternyata Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyambut positif tradisi ini. Mulai tahun depan, kegiatan bakar wangkang akan dikemas lebih baik, tidak tertutup seperti sekarang,” kata Heri.
Heri mengungkapkan pemerintah kabupaten bahkan mendorong agar tradisi bakar wangkang dipromosikan hingga ke tingkat nasional bahkan internasional. Menurutnya, langkah itu akan membuat budaya leluhur masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat semakin dikenal luas. Sebagai inovasi, Yayasan Bhakti Suci berencana menyiapkan dua replika kapal wangkang untuk perayaan tahun depan.
BACA JUGA:Bupati Kubu Raya Terima Cipayung Plus dan BEM, Bahas Aspirasi Mahasiswa Nasional
“Satu kapal tetap berukuran besar seperti biasanya, sedangkan satu lagi lebih kecil untuk diarak keliling wilayah Kubu Raya,” jelas Heri.
Ritual Bakar Wangkang adalah salah satu kekayaan budaya masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat yang digelar rutin setiap tahun, tepatnya di tanggal 15 bulan ketujuh penanggalan Imlek. Tradisi ini berlangsung di kompleks pemakaman Tionghoa di Kabupaten Kubu Raya dengan lantunan doa-doa untuk keselamatan dan kelancaran rezeki.
Sumber: prokopim kuburaya