Yuk Intip Kesederhanaan Dahlan Iskan dan Nafsiah Sabri dalam Perayaan 50 Tahun Pernikahan

Dahlan Iskan (tengah) dalam perayaan 50 tahun pernikahan bersama istrinya, Nafsiah Sabri (kiri) saat memotong tumpeng bersama salah satu cucunya (kanan)-Harian Disway-Instagram
PONTIANAKINFO.COM, SURABAYA - Perayaan Golden Wedding Anniversary atau 50 tahun pernikahan Dahlan Iskan dan Nafsiah Sabri berlangsung penuh kesederhanaan dan kehangatan. Acara ini digelar di Atrium Surabaya Town Square (Sutos) pada Rabu 20 Agustus 2025 lalu, dengan dihadiri sahabat dan kerabat dekat pasangan yang akrab disapa Abah dan Ibu Nafsiah.
Momen istimewa tersebut memang dirancang khusus oleh enam cucu Dahlan–Nafsiah, buah hati dari dua anak mereka, Azrul Ananda dan Isna Fitriana Iskan. Kehadiran para cucu tentunya menambah suasana penuh keakraban, sekaligus menjadi simbol generasi penerus keluarga besar Dahlan Iskan.
Kesederhanaan begitu terasa dalam acara yang sarat makna itu. Alih-alih hidangan mewah, suguhan untuk para tamu justru berasal dari UMKM lokal yang selama ini berjualan di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Manukan Lor, Surabaya. Menu yang dihadirkan antara lain kikil sapi, tahu campur, ronde, bakso, sate ayam, dan soto. Sajian tersebut mencerminkan kecintaan Abah dan Ibu Nafsiah terhadap kuliner rakyat yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
“Abah memang pengen sederhana,” kata Azrul Ananda, anak pertama Dahlan Iskan selaku CEO Persebaya, saat memberi sambutan bersama Isna Fitriana.
Ucapan Azrul semakin menegaskan bahwa kesederhanaan telah menjadi nilai yang dipegang teguh oleh Dahlan Iskan dalam perjalanan hidup dan keluarganya. Momen 50 tahun pernikahan pun tidak ditampilkan dengan gemerlap berlebihan, melainkan penuh kebersahajaan yang justru menghadirkan kehangatan.
Acara ini juga menjadi bukti bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya ditentukan oleh kemewahan, melainkan oleh kebersamaan, rasa syukur, serta cinta yang terjaga sepanjang waktu. Kehadiran para sahabat dan kerabat dekat menambah suasana hangat, menjadikan perayaan ini bukan sekadar pesta, melainkan refleksi perjalanan hidup yang penuh keteladanan.
Sumber: