BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 24–26 Agustus 2025

Rilisan BMKG Kalbar peringatan dini cuaca 3 hari kedepan di Kalimantan Barat-bmkg_kalbar-Instagram
PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat melalui Stasiun Meteorologi Supadio merilis peringatan dini cuaca 3 harian untuk periode Minggu, 24 Agustus hingga Selasa, 26 Agustus 2025. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
Pada Minggu, 24 Agustus 2025, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sebagian besar wilayah Kalbar. Kabupaten/kota yang masuk kategori waspada meliputi Bengkayang, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, dan Sanggau. Sementara itu, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang berada dalam level siaga dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat.
Memasuki Senin, 25 Agustus 2025, wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat masih terpantau di Kapuas Hulu dan Sintang. Kedua kabupaten tersebut kembali menjadi fokus perhatian BMKG, mengingat intensitas hujan di wilayah pedalaman Kalbar cenderung lebih tinggi.
BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 24–30 Agustus 2025
Sedangkan pada Selasa, 26 Agustus 2025, BMKG memprediksi kondisi cuaca relatif lebih kondusif. Berdasarkan data, tidak ada wilayah di Kalbar yang masuk dalam kategori waspada maupun siaga. Hal ini menjadi jeda sementara setelah dua hari sebelumnya beberapa daerah diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
BMKG juga memastikan bahwa dalam periode tiga hari tersebut tidak terpantau adanya potensi angin kencang di seluruh wilayah Kalimantan Barat. Kendati demikian, masyarakat tetap diminta berhati-hati terhadap potensi genangan, banjir lokal, serta tanah longsor di daerah rawan, khususnya di wilayah hulu yang menerima curah hujan lebih besar.
Peringatan dini ini diperbarui pada Minggu, 24 Agustus 2025 pukul 07.43 WIB. BMKG Kalbar mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah daerah terus memantau informasi resmi perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG agar dapat melakukan langkah antisipasi lebih cepat.
Sumber: