Backlink
Rentcar MaC

Talkshow Pause Space Vol. 4 Angkat Isu Kesehatan Mental Anak Muda di Pontianak Bersama Muda Mahendrawan

Talkshow Pause Space Vol. 4 Angkat Isu Kesehatan Mental Anak Muda di Pontianak Bersama Muda Mahendrawan

muda mahendrawan--

PONTIANAKINFO.COM, PONTIANAK – Talkshow Pause Space Vol. 4 bertema “Bercerita Tentang Duka, Berdamai Dengan Luka” sukses digelar pada Kamis, 19 Juni 2025 malam di Cafe Pontianak. Acara ini diinisiasi oleh Komunitas Berhenti Sejenak, Distrik Muda, dan Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Pontianak sebagai ruang terbuka bagi generasi muda untuk mendiskusikan kesehatan mental secara jujur dan mendalam.

Salah satu sorotan utama datang dari Muda Mahendrawan, Pemerhati Ruang Media Sosial sekaligus Mantan Bupati Kubu Raya. Dalam penyampaiannya, ia menegaskan bahwa media sosial sering kali membuat anak muda terjebak dalam pencitraan dan kehilangan makna diri.

“Anak muda sekarang banyak yang memendam luka karena takut dianggap lemah. Padahal, duka yang dipendam justru bisa berubah jadi racun kalau tidak dibicarakan,” tegasnya.

BACA JUGA:Harmoni Keluarga dan Demokrasi: Muda Mahendrawan Nyoblos Bersama Istri dan Anak

Talkshow ini juga menghadirkan Kanti Wahyuning Suci, Associate Psikolog dari Persona Consulting, yang menggarisbawahi pentingnya keberanian untuk mengenali dan menerima luka batin.

“Proses penyembuhan dimulai dari keberanian mengakui bahwa kita tidak baik-baik saja. Itu bukan kelemahan, itu kekuatan,” ujar Kanti di hadapan peserta yang memadati lokasi acara.

Diskusi hangat ini dimoderatori oleh Nana Selviana, Founder Distrik Muda dan Pemudi Berprestasi Kalbar, yang mengajak peserta untuk melihat duka sebagai bagian dari proses bertumbuh. Ia juga menekankan bahwa ruang-ruang aman seperti ini harus terus ada, agar generasi muda merasa didengar dan diterima.

BACA JUGA:Dari Kubu Raya ke Kapuas Raya: Pengalaman Muda Mahendrawan Jadi Modal Wujudkan Provinsi Baru

Talkshow ini menegaskan bahwa di balik duka, selalu ada harapan.

“Kita boleh terluka, tapi jangan sampai kehilangan arah. Anak muda harus menjadi generasi penyembuh, bukan generasi yang terus memikul beban tanpa ruang berbicara," tutupnya.

Sumber: