Dollar Perkasai Rupiah Hingga Importir Pusing, Netizen: Mending Ekspor OnlyFans

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp16.175 per dolar AS pada Selasa (16/4) sore, mengalami pelemahan sebesar 327,5 poin atau 2,07 persen dari perdagangan sebelumnya.

 

Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menunjukkan pelemahan rupiah, dengan posisi Rp16.176 per dolar AS pada perdagangan hari tersebut.

Di kawasan Asia, mayoritas mata uang mengalami penurunan. Misalnya, ringgit Malaysia melemah sebesar 0,3 persen, rupee India turun 0,07 persen, dan peso Filipina terkoreksi sebesar 0,3 persen.

BACA JUGA:Maling Tabung Gas Elpiji 3 kg di Pontianak, Mungkin Pinjam Dulu

Dalam pergerakan lainnya, dolar Singapura mengalami pelemahan sebesar 0,14 persen, won Korea Selatan turun 0,77 persen, dan yuan China mengalami penurunan sebesar 0,02 persen. Sementara itu, dolar Hong Kong dan bath Thailand menguat, dengan penguatan masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,15 persen.

 

Kenaikan nilai dolar Amerika Serikat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Salah satu dampaknya adalah peningkatan harga impor.

 

Dua barang impor utama bagi Indonesia adalah minyak mentah (petroleum) sebagai bahan baku bahan bakar minyak dan beras. Pelemahan rupiah juga berpotensi memberikan dampak negatif pada kinerja pelaku usaha yang mengandalkan bahan baku impor, seperti industri farmasi petrokimia, makanan dan minuman, serta tekstil.

 

Selain itu, kenaikan nilai dolar juga dapat mempengaruhi sektor ekspor Indonesia. Meskipun bisa meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia karena harganya menjadi lebih kompetitif di pasar internasional, hal tersebut dapat mengurangi margin keuntungan para produsen dalam negeri.

BACA JUGA:Pendeta Gilbert Lumoindong Mengunjungi Kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk Klarifikasi Video Viral

Sumber: disway kalbar