Backlink
Rentcar MaC

BMKG Kalimantan Barat Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 19-21 Mei 2025

BMKG Kalimantan Barat Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 19-21 Mei 2025

Rilisan BMKG Kalbar peringatan dini cuaca 3 hari kedepan di Kalimantan Barat-bmkg_kalbar-Instagram

PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat merilis peringatan dini cuaca tiga harian terhitung mulai Senin, 19 Mei hingga Rabu, 21 Mei 2025. Berdasarkan pembaruan data pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 08.34 WIB, sejumlah wilayah di Kalimantan Barat diprediksi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang berpotensi disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

Pada Senin, 19 Mei 2025, cuaca ekstrem diperkirakan melanda 14 wilayah di Kalbar, yaitu Kabupaten Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, serta Kota Singkawang. Peta cuaca menunjukkan dominasi warna hijau dan kuning, yang menandakan potensi hujan ringan hingga sedang.

Memasuki Selasa, 20 Mei 2025, intensitas hujan diperkirakan menurun. Hanya dua wilayah yang terindikasi mengalami hujan sedang hingga lebat, yaitu Kabupaten Kapuas Hulu dan Sekadau. Masyarakat di daerah tersebut diimbau tetap waspada terhadap potensi petir dan angin kencang.

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 18-24 Mei 2025

Sementara itu, pada Rabu, 21 Mei 2025, intensitas hujan diprediksi kembali meningkat. Enam wilayah yang perlu mewaspadai cuaca ekstrem adalah Kabupaten Kapuas Hulu, Ketapang, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Sintang. Peta cuaca menunjukkan warna kuning dan oranye di bagian selatan dan timur Kalimantan Barat, menandakan hujan sedang hingga lebat bahkan mendekati level hujan sangat lebat di beberapa titik.

BMKG Kalimantan Barat mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dan menjauhi area terbuka saat terjadi hujan petir. Pemerintah daerah juga diminta bersiaga terhadap potensi banjir, longsor, dan pohon tumbang yang dapat mengganggu aktivitas warga.

Sumber: