POM DPD Melawi Layangkan Somasi Adat Terbuka, Netizen Soroti Dugaan Kepentingan Pribadi

isi somasi adat POM Melawi--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MELAWI – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Orang Melayu (POM) Kabupaten Melawi melayangkan somasi adat secara terbuka kepada Lembaga Istiadat Bapan (LI Bapan) Provinsi Kalimantan Barat melalui media sosial. Langkah tersebut menuai reaksi keras dari sejumlah netizen yang menilai adanya muatan kepentingan pribadi atau politik dalam polemik ini.
Somasi yang diunggah POM DPD Melawi di media sosial itu langsung menjadi sorotan warganet. Salah satu komentar yang menjadi perhatian datang dari akun Instagram @Mipan_zu_zu02. Ia menulis, “Jangan jadikan adat warisan jadi alat kepentingan, adat bukan panggung politik, bukan tameng ambisi pribadi. Jangan hanya membawa nama Melayu hanya untuk memecah belah.”
BACA JUGA:Kuasa Hukum Dadi: Sindiran Dugaan Korupsi Bupati Melawi Tak Berdasar
Menanggapi komentar tersebut, akun resmi POM DPD Kabupaten Melawi memberikan jawaban tegas. “Kami meminta LI Bapan Kalbar membuktikan tuduhannya, bukan hanya membuat huru-hara di Melawi dan melakukan pencemaran nama baik tanpa pembuktian dan fakta,” tulis akun tersebut dalam balasan komentarnya.
Ketika dimintai konfirmasi oleh redaksi gossippontianak.co.id, pihak POM DPD Kabupaten Melawi enggan memberikan pernyataan langsung terkait somasi yang mereka layangkan kepada LI Bapan RI.
“Nanti kami konfirmasi jika ketua dan pengurus bersedia memberikan statemen, ya bos,” tulis pihak POM melalui pesan langsung di Instagram, pada Kamis, 17 April 2025 malam.
Berikut adalah isi dari somasi adat yang disampaikan oleh POM DPD Melawi:
- Setiap tuduhan atau pernyataan tanpa dasar terhadap tokoh adat maupun pimpinan Lembaga Adat Melayu dianggap sebagai pelanggaran terhadap martabat, kehormatan, dan tatanan adat kami.
- Tindakan tersebut telah memicu kegaduhan, menyebarkan fitnah, serta merusak keharmonisan sosial di tengah masyarakat kami.
- Kami memberikan waktu selama tujuh (7) hari kerja sejak diterbitkannya somasi ini untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Ketua Pembina POM Melawi.
BACA JUGA:LI Bapan Kembali Sindir Dugaan Korupsi Bupati Melawi Lewat Poster Satir “The King of Corruption”
Peristiwa ini menjadi sorotan hangat publik, terlebih karena membawa nama besar adat Melayu yang selama ini dijaga sebagai simbol kearifan dan persatuan, bukan alat dalam konflik kepentingan.
Sumber: gossippontianak