Rentcar MaC
Mau iklan?

Bahaya Gaslighting di Media Sosial, Ketika 'Like' Menyimpan 'Trauma' Mental

Bahaya Gaslighting di Media Sosial, Ketika 'Like' Menyimpan 'Trauma' Mental

Ilustrasi media sosial--

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Meskipun memberikan kemudahan dan kesenangan, media sosial juga memiliki ancaman yang tersembunyi, salah satunya adalah gaslighting.

BACA JUGA:Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Mengatasi Stigma dan Menawarkan Dukungan

Gaslighting merupakan bentuk manipulasi psikologis yang bertujuan untuk membuat korban meragukan ingatan, persepsi, dan kewarasannya.

Di media sosial, gaslighting dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti postingan yang menyalahkan korban, komentar yang meragukan, penyebaran informasi palsu, dan tindakan mengabaikan pesan korban.

BACA JUGA:Inovasi Medis Terbaru: Teknologi Nanorobot Mampu Melawan Kanker Secara Efektif

Praktik gaslighting ini dapat menyebabkan trauma mental yang serius bagi korban, termasuk depresi, kecemasan, PTSD, kehilangan kepercayaan diri, keraguan diri, dan isolasi sosial.

Untuk melawan gaslighting di media sosial, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, antara lain adalah mempercayai intuisi, mendokumentasikan bukti, berbicara dengan orang yang dipercaya, membatasi interaksi dengan pelaku, dan mencari bantuan profesional.

BACA JUGA:Mengurai Mitos Kesehatan: Apakah Diet Keto Benar-benar Aman dan Efektif?

Pentingnya edukasi dan kesadaran tentang gaslighting di media sosial tidak dapat diabaikan.

Semua pihak perlu belajar mengenali tanda-tanda gaslighting dan berani melawannya untuk mencegah dan menangani kasus-kasus yang mungkin terjadi.

Sumber: