Backlink
Rentcar MaC

Indonesia dan India Menuju Kolaborasi “Make in India” dan “Make in Indonesia”

Indonesia dan India Menuju Kolaborasi “Make in India” dan “Make in Indonesia”

--

Jakarta, 10 Desember 2024 – Dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara India dan Indonesia, Kedutaan Besar India untuk Indonesia bersama dengan Kamar Dagang India-Indonesia (IndCham) menyelenggarakan acara dengan tajuk “India-Indonesia Investment Synergy Forum: Bridging the Future”. Acara ini diadakan pada Jumat (6/12/2024) di Hotel Borobudur, Jakarta dan berfokus pada peluang kerja sama ekonomi dan bisnis yang menguntungkan Indonesia dan India.

Rangkaian acara pada “India-Indonesia Investment Synergy Forum: Bridging the Future” dimulai dengan sambutan oleh Duta Besar India untuk Indonesia, H.E. Sandeep Chakravorty. Menurut Sandeep, mengetahui India dan Indonesia memiliki tujuan yang sama, maka kerja sama antar negara harus terjalin dengan erat.

“Apa yang ingin saya sampaikan adalah selama sepuluh tahun terakhir, kami (Republik India) telah memulai perjalanan menuju kemandirian, menuju ‘Make in India’, menuju digitalisasi India, dan menciptakan ekosistem startup yang kuat. Ini adalah pelajaran-pelajaran yang ingin kami bagikan dengan Indonesia,” ujarnya dalam sambutan acara “India-Indonesia Investment Synergy Forum: Bridging the Future”. 

Acara dilanjutkan dengan sambutan pembuka sesi panel diskusi pertama oleh Tirta Nugraha Mursitama, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia. Sesi panel diskusi pertama yang mengangkat tema “Building Bridges Between ‘Make in India and ‘Make in Indonesia’” dipandu oleh M. Taufiqurrahman, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post. 

Panelis dalam diskusi pertama di antaranya adalah Shinta W. Kamdani, Ketua APINDO; Bambang Susantono, mantan Wakil Presiden ADB; Raja Singh Khurana, Wakil Presiden Invest India; Hemant Kabra, Direktur RR Global; serta Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo. 

Shinta W. Kamdani dalam pemaparannya yang berfokus pada kolaborasi untuk pertumbuhan masa depan yang berkelanjutan menyatakan, “Indonesia dan India dapat memanfaatkan peluang ini dengan memastikan keterbukaan perdagangan dan investasi, serta kolaborasi di berbagai sektor.” 

“Indonesia dan India tidak bisa menghindari kompetisi dalam perekonomian global, tetapi kompetisi tidak boleh menjadi satu-satunya hal yang mendefinisikan hubungan ekonomi Indonesia-India,” lanjutnya, menekankan pentingnya kerja sama ekonomi antar India-Indonesia. 

Bersinergi dengan Shinta W. Kamdani, mantan Wakil Presiden ADB, Bambang Susantono pun menyampaikan peluang kolaborasi Indonesia dan India, khususnya dalam menghadapi tiga isu besar yaitu, lingkungan, teknologi digital, dan urbanisasi. 

Menurut Bambang, kolaborasi antara Indonesia dan India memiliki potensi besar dalam menghadapi megatrend hijau (keberlanjutan), teknologi, dan urbanisasi. 

“Ketiganya adalah megatrend yang menurut saya sedang terjadi. Ada banyak area yang anda dapat dipikirkan untuk operasi dan kolaborasi,” jelas Bambang mengenai letak potensi kolaborasi antara Indonesia dan India. 

Raja Singh Khurana, Wakil Presiden Invest India kemudian melanjutkan diskusi dengan menyatakan bahwa perekonomian India saat ini sudah meningkat dua kali lipat dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. 

“Jika anda melihat perekonomian India, kami saat ini berada di perekonomian senilai $4 triliun. Kami adalah yang terbesar kelima di dunia,” jelasnya. “Perekonomian kami senilai $2 triliun sekitar 10 tahun yang lalu. Kami menggandakan diri dalam sepuluh tahun terakhir,” lanjutnya. 

Perekonomian India dapat berkembang secara pesat dikarenakan faktor infrastruktur, investasi, dan konsumsi, menurut Raja. Mengingat Indonesia saat ini tengah fokus pada pengembangan infrastrukturnya, hal ini membuat Raja sangat tertarik untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan India. 

Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo Hutchison, mengungkapkan keyakinannya terhadap potensi besar Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa, baik dari segi sumber daya alam maupun talenta muda yang dapat menjadi penggerak perekonomian. “Indonesia memiliki segalanya. Memiliki kekuatan, memiliki sumber daya alam, dan juga memiliki talenta muda, kita hanya perlu berinvestasi pada itu,” ujarnya. 

Sumber: vritimes.com